Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bursa Eropa Tergelincir: Investor Ambil Untung Setelah Shutdown AS Berakhir

JUMAT, 14 NOVEMBER 2025 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup di zona merah didorong oleh aksi jual investor yang beralih fokus ke data ekonomi AS menyusul berakhirnya penutupan pemerintah (government shutdown) terpanjang di negara itu.

Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintahan, membuka jalan bagi lembaga-lembaga federal kembali mengumpulkan data ekonomi penting bagi pembuat kebijakan. Laporan ketenagakerjaan September diperkirakan menjadi data pertama yang dirilis dalam beberapa hari ke depan

Indeks pan-Eropa STOXX 600 melemah 0,61 persen atau 3,56 poin menjadi 580,67 pada penutupan perdagangan Kamis 13 November 2025 waktu setempat.
  

  
Bursa regional utama juga berguguran. Indeks DAX Jerman merosot 1,39 persen atau 339,84 poin menjadi 24.041,62. FTSE 100 Inggris terkoreksi 1,05 persen atau 103,74 poin ke posisi 9.807,68. Sedangkan CAC Prancis turun 0,11 persen atau 8,75 poin ke 8.232,49.

Penurunan ini disebut sebagai "buy the rumour, sell the fact" (beli saat rumor, jual saat fakta terkonfirmasi). Investor mengambil keuntungan setelah ketidakpastian politik (shutdown) resmi berakhir.

Setelah shutdown berakhir, lembaga federal AS dapat kembali merilis data ekonomi penting (seperti laporan ketenagakerjaan September). Investor menantikan data ini karena pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga. Namun, potensi keterlambatan atau tidak dirilisnya sebagian data bisa memperpanjang ketidakpastian pasar.

Saham Siemens Anjlok 9,4 persen. Saham perusahaan industri raksasa Jerman ini menjadi penekan utama setelah proyeksi laba tahun depan mengecewakan investor, meskipun ada kenaikan proyeksi pertumbuhan penjualan jangka menengah.

Saham 3i Group juga ambruk 17,4 persen. Perusahaan investasi ini mengalami penurunan harian terbesar dalam sejarahnya setelah menyatakan sikap lebih hati-hati dalam berinvestasi.

Saham Merck, Jerman, naik 4,9 persen setelah laba operasi kuartal III melampaui ekspektasi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya