Berita

Ilustrasi

Politik

Kamura dan DEMA UINSA Gelar FGD, Bedah Rencana KEK Tembakau Madura

SENIN, 10 NOVEMBER 2025 | 15:09 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rencana dibentuknya Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau Madura bakal dibedah Komunitas Muda Madura (Kamura) bekerja sama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.

Rencana itu akan dibedah dalam Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kawasan Ekonomi Khusus Tembakau dan Arah Baru Perekonomian Madura”, yang akan dilaksanakan Selasa 11 November 2025, di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.

Acara ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting, antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, dan Tim Perumus Naskah Akademik, Adi Prayitno.


Ketua Tim Penyusunan Naskah Akademik KEK Tembakau Madura, Subairi Muzakki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk gerakan intelektual yang berpihak pada rakyat, menjembatani riset akademik dengan kebijakan publik yang konkret.

“Kamura saat ini sedang menyusun naskah akademik KEK Tembakau Madura. Sebelumnya kami telah melakukan riset lapangan di empat kabupaten, mewawancarai petani, pelaku pabrik rokok rakyat, dan pemangku kebijakan,” ujar Subairi dalam keterangan tertulis, Senin 10 November 2025.

Ia menegaskan bahwa KEK Tembakau Madura bukan proyek elitis, melainkan wadah pengakuan terhadap kekuatan ekonomi rakyat.

“Hasil riset itu kami sampaikan dan diskusikan di forum ini. Tujuannya sederhana tapi penting: agar naskah akademik yang kami susun kuat secara moral, kokoh secara argumen, dan ditopang oleh data yang valid,” tambahnya.

Subairi juga menegaskan bahwa Kamura bukan organisasi politik, melainkan komunitas cendekia muda Madura yang berjuang melalui jalur pengetahuan, riset, dan kebijakan publik.

“Kami berjuang dengan logos, dengan akal dan pengetahuan. Karena kebijakan yang lahir dari pengetahuan adalah bentuk tertinggi dari keadilan,” tuturnya.

Rangkaian forum ini akan digelar di empat kampus utama di Madura, dengan melibatkan perguruan tinggi, pemerintah daerah, asosiasi petani, pelaku industri, dan kalangan media.

Langkah ini telah disuarakan kepada empat bupati di Madura, dan mendapatkan respon positif.

“Ini pertanda baik. Artinya gagasan ini mulai menjadi bahasa yang mempersatukan semua elemen di Madura,” demikian Subairi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya