Berita

Beberapa bangunan yang diledakkan di Taman KK pada 3 November 2025 (Foto: Saw TatToo)

Dunia

Myanmar Bongkar 148 Markas Online Scam di Perbatasan Thailand

MINGGU, 09 NOVEMBER 2025 | 16:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Junta militer Myanmar mengumumkan pada Minggu,  bahwa mereka mulai menghancurkan hampir 150 bangunan di sebuah kompleks besar penipuan daring (online scam) di perbatasan Myanmar-Thailand. 

Bangunan yang dibongkar termasuk fasilitas mewah seperti gym, spa, hingga karaoke yang selama ini digunakan para bos kriminal dan pekerja berpenghasilan tinggi.

Praktik online scam telah berkembang pesat di wilayah perbatasan Myanmar yang minim pengawasan. 


Ribuan orang bekerja di dalamnya sebagian besar korban perdagangan manusia, sementara lainnya datang secara sukarela untuk menjalankan penipuan dengan motif asmara dan investasi yang menghasilkan uang dalam jumlah sangat besar setiap tahun.

Mengutip laporan The Global New Light of Myanmar Minggu, 9 November 2025, aparat menemukan 148 bangunan di kawasan tersebut, termasuk asrama, rumah sakit empat lantai, dan gedung karaoke dua lantai. 

“Sebanyak 101 bangunan telah dihancurkan, dan 47 sisanya masih dalam proses,” tulis laporan itu. 

Kompleks yang dihancurkan itu terkait dengan KK Park, pusat penipuan terkenal yang pada Oktober lalu digerebek militer Myanmar. Saat itu, lebih dari 2.000 pelaku penipuan ditemukan, sementara 1.500 orang lainnya melarikan diri ke Thailand.

“Kami berkomitmen membersihkan wilayah perbatasan dari pusat-pusat kejahatan ini,” kata seorang pejabat junta yang dikutip media pemerintah.

China, yang selama ini mendukung junta, disebut semakin frustrasi karena warganya menjadi target utama jaringan penipuan ini. Pada Februari, tekanan Beijing membuat sekitar 7.000 pekerja scam dipulangkan ke China, sementara Thailand memperketat blokade internet lintas batas untuk menekan operasi para pelaku.

Militer Myanmar mengumumkan operasi terbaru di KK Park pada 19 Oktober, setelah investigasi AFP menunjukkan bahwa pusat-pusat penipuan tersebut tetap berkembang. Banyak di antaranya memasang ribuan perangkat internet satelit Starlink untuk menghindari blokade internet Thailand. 

Setelah temuan itu muncul, SpaceX mengatakan telah memutus sinyal lebih dari 2.500 terminal satelit di area yang dicurigai sebagai pusat penipuan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya