Berita

Deklarasi Asia-Pasifik untuk Palestina. (Foto: MUI)

Dunia

Perwakilan Negara Se-Asia Pasifik Deklarasi Kemerdekaan Palestina

MINGGU, 09 NOVEMBER 2025 | 11:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kemerdekaan untuk Palestina kembali disuarakan oleh seluruh negara di kawasan Asia-Pasifik, baik dari pemerintahannya, parlemen, institusi akademik, pemuka agama, organisasi masyarakat sipil, lembaga kemanusiaan, hingga gerakan pemuda, dan solidaritas.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim menjelaskan, terdapat dua hal penting yang suarakan dalam Deklarasi Asia-Pasifik untuk Palestina, di Jakarta, pada 7 hingga 8 November 2025.

"Dua hal yang paling penting adalah, para peserta Dialog Internasional Asia Pasifik bersepakat untuk memperkuat kerja gerakan Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCAP) di Asia Pasifik dan akan menjadikan Indonesia sebagai pusat gerakan," ujar Prof. Sudarnoto, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 9 November 2025.


Prof Sudarnoto menjelaskan, tragedi genosida dan kekejaman massal yang terus dilakukan terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, di mana puluhan ribu warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak telah dibunuh, dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi dalam kondisi kelaparan, blokade, dan penghancuran infrastruktur vital termasuk rumah sakit, sekolah, serta rumah ibadah.

Selain itu menurut dia, adanya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1945, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Konvensi Jenewa (1949), dan Konvensi tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida (1948), yang semuanya menegaskan perlindungan warga sipil dan hak semua bangsa atas penentuan nasib sendiri.

“Juga menyadari ketidakadilan historis yang menimpa rakyat Palestina akibat puluhan tahun pendudukan, pengusiran, dan penolakan sistematis terhadap hak-hak dasar mereka, termasuk hak atas pangan dan obat-obatan,” urai Prof Sudarnoto.

Lebih lanjut, dia menyebutkan para peserta Konferensi Asia-Pasifik untuk Palestina 2025 berikrar untuk bekerja bersama hingga genosida dihentikan, keadilan ditegakkan, dan rakyat Palestina meraih kemerdekaan penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Palestina.

“Dalam persatuan dan solidaritas, dari Asia-Pasifik untuk Palestina, kami nyatakan komitmen tak tergoyahkan untuk keadilan, martabat, dan kebebasan,” ucap Prof. Sudarnoto.

"Dan kami menyampaikan apresiasi mendalam kepada gelombang gerakan solidaritas global, termasuk di wilayah Asia-Pasifik, yang telah memobilisasi jutaan orang untuk menuntut keadilan, akuntabilitas, dan terwujudnya kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

Berikut pernyataan lengkap deklarasi peserta Konferensi Asia-Pasifik untuk Palestina 2025:

1.? ?Kami mengecam keras dan tanpa syarat genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, dan menyerukan Israel untuk segera menghentikan pelanggaran hak-hak Palestina dan hukum internasional.

2.? ?Kami menuntut agar Israel, sebagai kekuatan pendudukan, mematuhi kesepakatan gencatan senjata, mengakhiri blokade Gaza, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Palestina yang terdampak.

3.? ?Kami menegaskan kembali dukungan terhadap hak yang tidak dapat dicabut bagi rakyat Palestina untuk kembali ke tanah mereka, menentukan nasib sendiri, merdeka, dan berdaulat penuh, serta menyerukan persatuan internal rakyat Palestina untuk mencapai tujuan tersebut.

4.? ?Kami menyerukan penarikan penuh dan segera seluruh pasukan Israel dari seluruh wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal, serta menuntut pengembalian tanah yang telah dirampas oleh pemukim Israel kepada pemilik sahnya, rakyat Palestina.

5.? ?Di bawah kerangka kedaulatan politik dan kemanusiaan Palestina, kami mendesak penempatan Pasukan Multinasional yang dipimpin oleh Indonesia, Turki, dan Malaysia untuk menegakkan gencatan senjata dan resolusi-resolusi PBB.

6.? ?Kami menyerukan negara anggota OKI dan negara-negara pendukung Palestina untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, serta menuntut pengusiran Israel dari PBB.

7.? ?Kami mendesak Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mempercepat proses hukum terhadap kejahatan Israel dan memastikan pertanggungjawaban atas genosida dan kejahatan perang.

8.? ?Kami bertekad memperkuat solidaritas Asia-Pasifik untuk Palestina melalui:
a. Diplomasi bersama di PBB dan forum regional
b. Diplomasi antar-parlemen
c. Bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi
d. Penguatan jaringan masyarakat sipil dan kampanye edukasi global
e. Pembentukan Dana Wakaf Palestina dan mengajak semua negara berpartisipasi

9.? ?Kami menyerukan pemerintah, institusi, dan masyarakat sipil di Asia-Pasifik untuk mengadopsi dan memperluas inisiatif BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) guna menekan Israel mematuhi hukum internasional.

10.? ?Kami sepakat memperkuat Koalisi Global untuk Al-Quds dan Palestina di kawasan Asia-Pasifik untuk koordinasi strategi advokasi, riset, kemanusiaan, dan perlawanan terhadap propaganda Israel.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya