Berita

Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters)

Dunia

Trump Boikot KTT G20 di Afrika Selatan

MINGGU, 09 NOVEMBER 2025 | 08:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Amerika Serikat resmi memutuskan untuk tidak mengirimkan pejabat mana pun ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan tahun ini. 

Presiden Donald Trump menyebut keputusan itu diambil setelah ia kembali mengklaim bahwa petani keturunan Afrikaner di negara tersebut mengalami pembunuhan dan penyitaan lahan secara ilegal.

Sebelumnya, Trump telah memastikan dirinya tidak hadir dan menugaskan Wakil Presiden JD Vance sebagai pengganti. Namun, seorang sumber yang mengetahui rencana perjalanan Vance mengatakan bahwa sang wakil presiden juga batal berangkat. 


“Adalah aib total bahwa G20 akan digelar di Afrika Selatan. Afrikaner sedang dibunuh dan disembelih, dan tanah serta pertanian mereka dirampas secara ilegal,” tulis Trump di Truth Social, seperti dikutip dari AFP, Minggu, 9 November 2025. 

“Tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan hadir selama pelanggaran HAM ini berlanjut," tambahnya. 

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan menanggapi pernyataan Trump sebagai hal yang “disayangkan”, sekaligus menegaskan kesiapan mereka menjadi tuan rumah KTT G20. 

“Penggambaran Afrikaner sebagai kelompok yang sepenuhnya berkulit putih tidak sesuai sejarah. Selain itu, klaim bahwa komunitas ini mengalami penganiayaan tidak ditopang oleh fakta,” demikian bunyi pernyataan resmi.

Pemerintah Afrika Selatan juga menegaskan bahwa tuduhan diskriminasi terhadap warga keturunan Afrikaner tidak berdasar. 

Mereka menyebut bahwa secara umum kelompok kulit putih di negara itu masih memiliki standar hidup yang lebih tinggi dibanding warga kulit hitam, meski apartheid telah berakhir lebih dari tiga dekade.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menambahkan bahwa ia pernah menyampaikan langsung kepada Trump bahwa informasi mengenai dugaan kekerasan terstruktur terhadap Afrikaner adalah sepenuhnya salah. 

Meski begitu, pemerintahan Trump tetap mempertahankan kritiknya terhadap pemerintah Pretoria.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya