Berita

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Rudianto Lallo (RMOL/Faisal Aristama)

Politik

Legislator NasDem: Pengungkapan 89 Kg Sabu BNN Wujud Nyata “War on Drugs"

SABTU, 08 NOVEMBER 2025 | 14:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi III DPR RI mengapresiasi keberhasilan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam Operasi Gempur di Kampung Bahari, Jakarta Utara.  Operasi gabungan tersebut berhasil membongkar jaringan narkotika besar dan menyita barang bukti fantastis, termasuk sekitar 89 kilogram sabu.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Rudianto Lallo menegaskan bahwa pengungkapan tersebut merupakan bukti nyata keseriusan dan soliditas aparat penegak hukum dalam menjalankan 'War on Drugs' atau perang melawan narkoba yang diamanatkan oleh negara.

"Kami sangat mengapresiasi kinerja optimal dari BNN, yang kali ini didukung penuh oleh Polri, hingga berhasil mengungkap jaringan besar di Kampung Bahari. Jumlah sabu hampir 90 kilogram yang disita ini menunjukkan betapa masifnya ancaman narkoba yang mengintai generasi muda kita," ujar Rudianto kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 8 November 2025.


Legislator NasDem itu juga menyoroti temuan lain dalam operasi tersebut, seperti 7 pucuk senjata api dan sejumlah besar aset yang disita, yang menurutnya semakin memperjelas bahwa kejahatan narkotika merupakan extraordinary crime yang terorganisir dan melibatkan tindak pidana lain.

Lebih lanjut, Rudianto pun mendorong BNN dan Polri untuk tidak berhenti pada penangkapan sembilan tersangka yang sudah diamankan.

“BNN juga harus fokus melakukan pengembangan kasus untuk mengejar dan menangkap bandar besar yang menjadi pemasok utama barang haram tersebut,” ujarnya.

Selain penindakan, Legislator Dapil Sulsel I ini juga mengingatkan pentingnya penguatan upaya pencegahan, edukasi, dan rehabilitasi agar pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara komprehensif.

"Pengungkapan ini harus menjadi momentum untuk memutus total rantai distribusi narkoba. Jangan hanya menyasar pengedar kecil, tetapi bandar-bandar kakap harus dijerat dengan tuntas, termasuk penyitaan seluruh aset hasil kejahatan mereka. Negara harus hadir melindungi rakyatnya," demikian Rudianto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya