Di Desa Sejahtera Astra Bumiaji, kaki Gunung Pucung, batik bukan sekadar kain. Di tangan Anjani Sekar Arum, lulusan Seni dan Desain Universitas Negeri Malang, batik menjadi media pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peluang usaha. Anak-anak belajar mencanting, memilih warna, dan mengekspresikan cerita budaya lewat kain yang mereka buat sendiri, sementara UMKM setempat mulai menapaki jalan baru menuju pasar yang lebih luas.
Anjani memulai langkahnya pada 2014 dengan memamerkan batik buatannya di Galeri Raos Batu dan menembus pasar internasional. Namun, cerita terbesarnya dimulai ketika ia kembali ke desa dan mengajar anak-anak membatik, bukan untuk menjadi pengrajin, tapi agar mereka mengenali budaya melalui tangan mereka sendiri.
”Lewat itu, mereka bergerak. Mereka tampil. Dan mereka punya alasan untuk bangga pada budayanya. Selain itu, keberhasilan tidak selalu soal angka, kadang ia datang dalam bentuk kesadaran kecil. Ketika ada turis asing menginap di rumah warga, mereka mulai belajar bahasa Inggris. Bukan karena disuruh. Tapi karena merasa perlu. Itu tanda mereka sudah mulai melihat potensi desa mereka sendiri,” ucap Anjani dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat 8 November 2025.
Dari upaya ini lahir Omah Pembatik Cilik, ruang belajar budaya yang kini menampung lebih dari 80 siswa dari delapan sekolah di Bumiaji. Anjani juga menggagas pertunjukan bantengan bocil versi anak-anak, mengadaptasi kesenian tradisional tanpa unsur mistik, sebagai sarana mereka mengekspresikan budaya.
Program Desa Sejahtera Astra mendampingi kegiatan warga melalui pelatihan usaha, pendampingan, dan dukungan promosi, memberi ruang agar inisiatif warga berkembang lebih percaya diri. Beberapa pelaku UMKM belajar mengemas produk, menceritakan kisah di balik jualannya, dan menjangkau pembeli baru. Produk yang kini dihasilkan antara lain pie apel, sari jeruk, keripik, dodol, dan kopi tubruk. Pak Soleh, pengelola CV Permata Agro Mandiri, mempekerjakan 25 orang dengan omzet Rp150 juta per bulan.
Kolaborasi Astra juga tercermin dalam kegiatan Roadshow Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2025. Lebih dari 100 peserta jurnalis, komunitas, dan pewarta warga datang bukan hanya untuk belajar fotografi, tetapi juga menyimak cerita di balik kain, kopi, dan kuliner desa lainnya.
”Sebagai bagian dari semangat Astra untuk sejahtera bersama bangsa, kegiatan ini mencerminkan komitmen kami dalam mendampingi masyarakat desa agar dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” kata Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto.
Program ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. Dukungan Astra tidak mengambil alih, melainkan mendampingi, membuka pelatihan dan promosi usaha agar UMKM serta kegiatan budaya di Bumiaji bisa berkembang berkelanjutan.