Berita

Anak sekolah menikmati MBG (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Nusantara

Ahli Gizi Persagi Ungkap MBG Tumbuhkan Pola Makan Sehat

JUMAT, 07 NOVEMBER 2025 | 08:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menunjukkan dampak signifikan dalam menekan angka stunting yang didukung oleh standar kualitas dan pengawasan ahli gizi yang ketat.

Contohnya di Jayapura, angka stunting berhasil ditekan dari 21,3 persen pada 2023 menjadi 15,15 persen pada September 2025, menurut data terbaru dari Dinas Kesehatan Jayapura. Angka ini menjadi bukti awal bahwa intervensi melalui penyediaan makanan bergizi berdampak langsung terhadap kesehatan anak.

Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Doddy Izwardy,  menegaskan bahwa kualitas MBG terjamin karena keterlibatan pakar dan ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).


“Sebelum MBG terlaksana, para pakar di Persagi itu menyampaikan hal-hal penting dalam pelaksanaan MBG. Selain itu, adanya ahli gizi yang ikut terlibat di SPPG. Mereka pasti mengetahui komposisi dari perencanaan menu MBG," ujar Doddy dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis 6 November 2025. 

Menu MBG telah disesuaikan dengan angka takaran gizi yang sesuai tingkatan usia. Pedoman tersebut juga menyesuaikan dengan Permenkes tentang angka kecukupan gizi harian. Pengawasan pun dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengemasan, hingga pengiriman.

“Proses quality control juga ketat, mulai pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman ke sekolah... Kalau (makanan) lembek, kita harus curiga, kalau sampai ke sekolah pasti basi, tidak kita biarkan sampai ke meja anak-anak,” ujar Doddy. 

Manfaat MBG melampaui sekadar pemenuhan gizi jangka pendek. Program ini juga menjadi sarana edukasi dan pembentukan pola makan sehat pada anak.

“Mereka sekarang dapat referensi makanan sehat yang mungkin belum ditemui di rumah. Anak yang awalnya tidak suka sayur jadi termotivasi karena melihat temannya makan sayur. Sama seperti di Posyandu, anak jadi lahap makan karena ada temannya. Itu kunci peningkatan pola makan sehat,” kata Doddy.

Untuk menjaga kualitas, Badan Pangan Nasional (BGN) terus berupaya meningkatkan kompetensi SDM. Baru-baru ini, BGN melatih 2.705 penjamah makanan dari 75 SPPG di Kota Kupang dan Kota Ruteng, NTT. Selain gizi, aspek keamanan pangan juga menjadi perhatian serius pemerintah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya