Berita

Ketua Persaudaraan Tani dan Nelayan Indonesia (PETANI) Tunjung Budi Utomo. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Bisnis

Kereta Khusus Petani Bukti Negara Hadir Tekan Harga Pangan

KAMIS, 06 NOVEMBER 2025 | 20:35 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ketua Persaudaraan Tani dan Nelayan Indonesia (PETANI) Tunjung Budi Utomo mengapresiasi langkah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang meluncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang. 

Menurutnya, kebijakan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir untuk memperkuat ekonomi rakyat, sekaligus menekan biaya logistik dan menjaga stabilitas harga pangan nasional.

“Kami menyambut baik inisiatif ini. Kereta Petani dan Pedagang adalah bukti negara benar-benar berpihak pada petani dan pelaku usaha kecil yang selama ini terbebani ongkos distribusi tinggi,” ujar Tunjung dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.


Ia menilai langkah ini menjadi solusi konkret bagi permasalahan klasik petani dan pedagang kecil, terutama dalam hal biaya angkut dan efisiensi rantai pasok hasil pertanian. 

Dengan moda transportasi berbasis rel, produk hasil bumi seperti sayur, buah, ikan, dan komoditas segar lainnya dapat dikirim lebih cepat dan murah.

“Dengan efisiensi logistik berbasis rel, hasil panen bisa sampai ke pasar dalam kondisi lebih baik dan waktu lebih singkat. Dampaknya, pendapatan petani naik dan harga di konsumen lebih stabil,” jelasnya.

Ia menambahkan, kebijakan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah menjaga inflasi pangan, yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu penyumbang utama inflasi nasional. 

Dengan distribusi yang lebih efisien, harga bahan pokok diharapkan lebih terkendali dan pasokan lebih terjamin.

“Efisiensi logistik melalui rel memperpendek jarak antara produsen dan konsumen. Dampaknya bukan hanya pada kesejahteraan petani, tapi juga pada kestabilan harga bahan pokok,” tegas Tunjung.

Lebih lanjut, pihaknya mendorong agar kebijakan ini tidak berhenti pada satu wilayah saja, tetapi diperluas ke berbagai rute di seluruh Indonesia. Hal itu agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata, terutama di daerah sentra produksi pangan yang selama ini sulit dijangkau moda transportasi efisien.

“Kami berharap pemerintah memperluas rute kereta ini ke berbagai daerah dari Sumatera hingga Nusa Tenggara. Petani di semua wilayah berhak merasakan manfaat dari program ini,” imbuhnya.

Tunjung juga mengingatkan pentingnya integrasi antara jalur kereta dengan fasilitas pendukung seperti pasar induk, gudang pendingin, dan sistem transportasi pengumpan (first and last mile). Dengan begitu, hasil tani benar-benar bisa mengalir dari sawah hingga ke pasar tanpa hambatan berarti.

“Kebijakan ini akan maksimal bila tersambung dari sawah ke pasar, dari nelayan ke konsumen. Jangan berhenti di stasiun,” pungkasnya.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya