Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Dunia

Penutupan Pemerintah AS Tembus 36 Hari

KAMIS, 06 NOVEMBER 2025 | 08:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penutupan pemerintah Amerika Serikat kini memasuki hari ke-36 pada Rabu 5 November 2025, waktu setempat, menjadi yang terpanjang dalam sejarah negeri itu. Jutaan warga terdampak akibat terhentinya berbagai layanan publik, mulai dari bantuan pangan hingga penundaan penerbangan, sementara ratusan ribu pegawai federal belum menerima gaji.

Kebuntuan terjadi karena Presiden Donald Trump menolak membuka kembali pemerintahan sebelum Partai Demokrat menyetujui pendanaan untuk subsidi asuransi kesehatan yang akan segera berakhir. Sebaliknya, Partai Demokrat menilai langkah Trump justru membahayakan jutaan rakyat miskin yang bergantung pada program tersebut. 

“Hentikan kekacauan ini, datang ke meja perundingan, dan negosiasikan,” ujar Senator Demokrat Amy Klobuchar, dikutip dari AFP, Kamis 6 November 2025.


Trump dijadwalkan bertemu dengan senator Republik, namun belum ada pembicaraan resmi dengan Demokrat. Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan partainya masih “menjajaki semua opsi” untuk membuka kembali pemerintahan. Para senator dari kedua kubu kini mencoba membangun kesepakatan bipartisan agar layanan publik bisa kembali berjalan.

Situasi kali ini mengingatkan pada penutupan selama 35 hari di masa jabatan pertama Trump pada 2019. Namun kali ini, kebuntuan lebih rumit karena menyangkut dana subsidi kesehatan dalam program Affordable Care Act (Obamacare) yang akan habis akhir tahun ini. Hilangnya subsidi itu membuat jutaan warga menghadapi kenaikan premi asuransi yang tajam.

Menteri Perhubungan Sean Duffy memperingatkan bahwa sistem penerbangan bisa kacau minggu depan jika para pengatur lalu lintas udara tidak menerima gaji lagi. Serikat pekerja mendesak pemerintah segera membuka kembali layanan publik agar keamanan transportasi udara tidak terganggu.

Pemimpin Mayoritas Senat John Thune menyebut kondisi ini sebagai “penutupan paling parah yang pernah tercatat” dan menilai tidak ada pihak yang diuntungkan secara politik. “Penutupan itu bodoh,” katanya.

Sementara Gedung Putih tetap pada posisinya: Partai Demokrat harus lebih dulu menyetujui pendanaan pemerintah sebelum perundingan kebijakan kesehatan dimulai. Namun dengan mayoritas Senat yang tipis, belum ada tanda-tanda kebuntuan ini akan segera berakhir.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya