Berita

Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

Politik

Cak Imin Akui Kasus OTT Gubernur Riau Jadi Pembelajaran untuk Kader PKB

RABU, 05 NOVEMBER 2025 | 19:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa kasus operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi pelajaran penting bagi seluruh kader partainya.  

“Ya, semua harus belajar dari pengalaman agar tidak terulang lagi,” ujar Cak Imin singkat usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Cak Imin mengatakan, pihaknya menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan di KPK. Namun, ia memastikan akan ada langkah penanganan internal sesuai mekanisme partai terhadap kader yang tersangkut persoalan hukum.  


“Ya pasti akan ada proses internal ya,” tegasnya.  

Saat ditanya mengenai kemungkinan pemberian bantuan hukum bagi Gubernur Riau, Cak Imin menyebut hingga kini belum ada permintaan resmi yang disampaikan kepada partai.  

“Belum ada permintaan,” kata dia.  

Cak Imin enggan menjawab lebih jauh soal potensi pemecatan Gubernur Riau dari keanggotaan partai. 

Sebelumnya, KPK telah menetapkan Abdul Wahid, sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Dinas PUPR Riau. 

Kasus terungkap melalui operasi tangkap tangan yang digelar pada Senin, 3 November 2025, di mana Abdul Wahid diamankan bersama sejumlah pejabat dinas terkait.

KPK menduga adanya praktik “jatah preman” atau japrem berupa potongan anggaran proyek yang mengalir ke pihak tertentu, termasuk kepala daerah. 

Dalam operasi tersebut, penyidik menyita uang tunai sekitar Rp 1,6 miliar dalam berbagai mata uang. Atas perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 12e dan/atau Pasal 12f dan/atau Pasal 12B UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya