Berita

KPK memamerkan Gubernur Riau, Abdul Wahid dan dua orang anak buahnya yang menggunakan rompi oranye tahanan. (Foto: RMOL/Jamaludin)

Hukum

Gubernur Riau Abdul Wahid Resmi Tersangka Korupsi

RABU, 05 NOVEMBER 2025 | 15:02 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gubernur Riau, Abdul Wahid dan dua orang anak buahnya resmi menggunakan rompi oranye tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu, 5 November 2025.

Pantauan RMOL, sebanyak tiga orang yang sudah menggunakan rompi oranye tahanan KPK dan tangan diborgol besi memasuki ruang konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Ketiga orang yang menggunakan rompi oranye itu adalah Gubernur Riau, Abdul Wahid; Kepala Dinas PUPR Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Muhammad Arif Setiawan; dan Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam.


Artinya, sebentar lagi KPK akan mengumumkan secara resmi status tersangka dan membeberkan konstruksi perkara dugaan pemerasan terkait penganggaran di Dinas PUPR Pemprov Riau hasil kegiatan operasi tangkap tangan (OTT).

Dalam kegiatan OTT yang berlangsung sejak Senin 3 November 2025, KPK mengamankan Gubernur Riau, Abdul Wahid; Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau, Muhammad Arif Setiawan; Sekretaris Dinas PUPR Pemprov Riau, Ferry Yunanda; orang kepercayaan Gubernur, Tata Maulana, serta lima kepala UPT.

Untuk Gubernur Riau, KPK sempat melakukan pengejaran karena awalnya tidak ditemukan keberadaannya saat hendak ditangkap. KPK pun menangkap Abdul Wahid saat berada di salah satu kafe di Riau.

Sedangkan Kadis PUPR, Sekdis PUPR, dan lima kepala UPT ditangkap saat berada di kantor Dinas PUPR Pemprov Riau.

Selain itu, KPK juga sempat melakukan pencarian terhadap Dani M Nursalam selaku Tenaga Ahli Gubernur Riau, namun tidak ketemu. Akan tetapi pada Selasa petang, 4 November 2025, Dani menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih KPK.

Dalam kasus pemerasan ini, KPK menyebut adanya jatah preman sekian persen dari penambahan anggaran di Dinas PUPR untuk Gubernur Riau.

Dalam kegiatan OTT itu, KPK juga mengamankan barang bukti, di antaranya sejumlah uang dalam bentuk rupiah, dolar AS, dan poundsterling. Jika ditotal dirupiahkan, seluruhnya berjumlah Rp1,6 miliar.

Uang Rp1,6 miliar itu merupakan sebagian penyerahan kepada Gubernur Riau Abdul Wahid. Uang rupiah yang diamankan itu diamankan petugas KPK di Riau. Sedangkan uang dalam bentuk dolar AS dan poundsterling diamankan di salah satu rumah milik Abdul Wahid di Jakarta.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya