Ilustasi (Foto: RMOL/Reni Erina)
Bursa saham Eropa menguat pada penutupan perdagangan Senin 3 November 2025 waktu setempat dipimpin oleh lonjakan saham otomotif.
Saham otomotif memimpin reli, dengan Renault, Mercedes-Benz, dan Volkswagen melejit antara 1,9 persen hingga 2,3 persen setelah kabar bahwa Gedung Putih akan segera mengumumkan kelanjutan pengiriman produk Nexperia--pabrikan asal Belanda--dari China.
Sebelumnya, sektor otomotif Eropa mencatat dua bulan berturut-turut penurunan hingga Oktober.
Dikutip dari
Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,07 persen atau 0,39 poin menjadi 572,28. Sementara bursa regional utama berakhir variatif. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,73 persen atau 174,11 poin menjadi 24.132,41. FTSE 100 Inggris melemah 0,16 persen atau 15,88 poin ke posisi 9.701,37. CAC Prancis menyusut 0,14 persen atau 11,28 poin menjadi 8.109,79.
Pemerintah Belanda baru-baru ini mengambil alih kendali atas Nexperia, perusahaan yang dimiliki Wingtech Technology asal China. Langkah tersebut memicu Beijing untuk menahan ekspor produk Nexperia, sehingga menyebabkan gangguan rantai pasok bagi produsen mobil global.
Saham teknologi Eropa juga menguat 0,6 persen, sementara sektor travel dan leisure melesat 1,7 persen ditopang lonjakan saham Ryanair.
Saham Ryanair melonjak 3,9 persen setelah memperkirakan tarif tiket dapat sepenuhnya pulih dari penurunan 7 persen tahun lalu. Sebaliknya, saham Campari jatuh 2,4 persen setelah otoritas pajak Italia menyita saham senilai 1,5 miliar Dolar AS dari perusahaan induk di Luksemburg yang mengendalikan grup minuman tersebut karena dugaan penggelapan pajak.
Saham pertambangan merosot 1,5 persen dengan Anglo American dan Rio Tinto masing-masing anjlok lebih dari 2 persen.
Saham Siemens Energy mencatat rekor tertinggi dan melambung 2,5 persen setelah Morgan Stanley menaikkan target harga sahamnya berkat prospek jangka menengah yang lebih baik.
GTT, perusahaan spesialis sistem penyimpanan LNG asal Prancis, juga mencapai rekor baru dan meroket 8,7 persen setelah menaikkan proyeksi pendapatan dan laba tahunannya.
Pekan lalu, bursa Eropa sempat melemah akibat pernyataan bernada hawkish dari Federal Reserve dan belum adanya tanda-tanda pelonggaran dari Bank Sentral Eropa (ECB). Namun, mencairnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China membantu STOXX 600 mencatat kenaikan bulanan keempat berturut-turut pada Oktober.