Berita

Anggota DPR Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Politik

Legislator Golkar Akui Sering Minta Menkes Atasi Krisis Dokter Anestesi di NTT

SENIN, 27 OKTOBER 2025 | 16:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Anggota DPR Fraksi Golkar dari daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) I, Melchias Markus Mekeng, menegaskan bahwa dirinya sudah berulang kali menindaklanjuti persoalan kekurangan dokter anestesi di Kabupaten Sikka.

Menurut Mekeng, kekurangan dokter anastesi telah lama menjadi perhatian karena berpotensi membahayakan pelayanan kesehatan, khususnya dalam proses kelahiran dan tindakan medis yang memerlukan tenaga anestesi.

“Pak Menteri, masalah dokter anestesi terus berulang terjadi, sangat membahayakan proses kesehatan dan kelahiran di Kabupaten Sikka ini. Mohon atensi yang tepat dan komprehensif ya,” ujar Mekeng kepada RMOL sambil menunjukkan percakapannya dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa saat lalu di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.  


Persoalan tenaga kesehatan di daerah terpencil seperti NTT membutuhkan langkah konkret dari pemerintah pusat agar pelayanan medis dasar bisa berjalan dengan baik dan tidak mengancam keselamatan pasien.

Sebelumnya, Pemerhati Kebijakan Publik dan Isu Kemanusiaan di NTT, Paul Emes menuliskan opini di kanal Publika RMOL. Dalam opininya, Paul mengungkapkan banyak korban berjatuhan di sejumlah kabupaten di tanah Flores. 

Menurutnya, semuanya berpangkal pada satu persoalan yakni krisis dokter anestesi yang tak kunjung selesai sepanjang 2025.

Ia pun menyoroti minimnya suara para wakil rakyat yang berasal dari Dapil NTT. Paul berharap para wakil rakyat proaktif menyuarakan krisis dokter anestesi di sejumlah kabupaten di NTT.

“Sudah waktunya mereka turun dari podium dan menatap wajah rakyat yang memilih mereka. Sudah waktunya mereka sadar bahwa tugas seorang wakil rakyat bukan hanya berbicara, tapi mendengar, melihat, dan bertindak. Karena ketika dokter anestesi hilang, rakyat menjerit. Dan ketika wakil rakyat ikut menghilang yang tersisa hanyalah doa, duka, dan kematian yang sunyi di ujung ranjang pasien,” pungkasnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya