Berita

Direktur Eksekutif DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Politik

Pengaruh Jokowi dalam Pemerintahan Prabowo Ancaman Serius Demokrasi

SENIN, 27 OKTOBER 2025 | 12:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengaruh mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam perjalanan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, apabila terus menguat akan memperburuk sistem demokrasi Indonesia ke depannya.

Hal itu terekam dalam analisis data berbasis Artificial Intelligence Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia yang bekerjasama dengan lembaga konsultan Binokular Media Monitoring.

Direktur Eksekutif DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati menjelaskan, dalam analisis kolaboratif itu diperoleh sentimen publik terhadap pemberitaan di media siber, cetak, elektronik serta percakapan di media sosial X, Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok.


"Terdapat 10 tokoh yang selalu menjadi pemberitaan di media mainstream," ujar Neni kepada RMOL, Senin 27 Oktober 2025.

Neni menyebutkan, dari 10 tokoh yang selalu disorot dalam berita, sosok Jokowi menempati urutan ketiga, setelah Presiden Prabowo di urutan pertama dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di urutan kedua.

Di urutan selanjutnya ada Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Mensesneg Prasetyo Hadi, mantan Menko Polkam Budi Gunawan, Seskab Teddy Indra Wijaya, dan Menpora Erick Tohir.

Akan tetapi, dari 10 tokoh yang paling banyak diperbincangkan publik karena pemberitaan dan informasi yang massif di berbagai platform digital, sosok Jokowi yang menempati urutan ketiga berpotensi memberikan dampak tidak baik pada Presiden Prabowo.

"Tingginya perbincangan publik terkait dengan Joko Widodo yang menempati posisi ketiga dalam isu politik demokrasi, memperlihatkan masih kuatnya pengaruh dan pandangan Joko Widodo terhadap pemerintahan baru menjadi ancaman serius bagi demokrasi," demikian Neni.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya