Berita

Ilustrasi kripto. (Foto: AI)

Bisnis

Indodax Catat Lonjakan Transaksi Rp2 Triliun Imbas Gejolak Kripto

RABU, 15 OKTOBER 2025 | 21:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berdampak besar terhadap pasar aset kripto global hingga lokal. 

Vice President Indodax, Antony Kusuma menyebut gejolak pasar sempat memicu aksi jual besar-besaran dan menjadi salah satu momen likuidasi terbesar dalam sejarah industri kripto.

“Sangat terpengaruh perang dagang. Jadi yang kemarin tuh, itu kan pas tanggal 10-an atau 11 lah, itu kan ada mulai diomongin (Presiden AS Donald Trump) ada tambahan 100 persen buat China gitu kan. Nah itu tiba-tiba market langsung drop. Enggak sampai waktu 1 jam. Itu actually likuidasi kripto terbesar dalam sejarah,” ujar Antony kepada RMOL di Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.


Ia menjelaskan, kepanikan investor muncul karena kekhawatiran terhadap dampak lanjutan dari perang dagang tersebut. Banyak investor memilih menarik dana dan memegang tunai untuk menghindari risiko pasar. Namun, situasi kembali berbalik setelah muncul pernyataan penenang dari mantan Presiden AS, Donald Trump.

“Kalau enggak salah tuh, kayak 3 hari gitu, si Trump-nya bikin statement lagi, kalau enggak usah khawatir. Marketnya balik lagi tuh,” tambahnya.

Antony mengungkapkan, lonjakan aktivitas jual-beli juga terlihat di platform Indodax pada hari yang sama. Volume transaksi harian bahkan sempat menembus hampir Rp2 triliun, tertinggi dibandingkan hari-hari biasanya.

“Di Indodax sendiri kita tinggi sih waktu itu ya, pas hari kejadian, itu kita sehari hampir Rp2 triliun volume perdagangan jual-beli. Itu tertinggi dibanding hari-hari biasanya,” ungkapnya.

Menurut Antony, fenomena panic selling semacam ini biasanya diikuti oleh aksi beli kembali ketika harga sudah mencapai level tertentu. Kondisi tersebut kemudian membuat pasar kembali stabil.

“Awalnya banyak yang jual, lama-lama banyak yang beli. Pas begitu masuk area support, dia mulai masuk lagi beli kan. Jadi jual-jual, terus beli-beli, makanya harganya naik lagi,” jelasnya.

Untuk proyeksi ke depan, Antony menilai arah pasar kripto masih  bergantung pada perkembangan ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing. Namun, ia optimis pasar akan kembali pulih dalam jangka panjang.

“Kalau jangka panjang sih, kita semua di komunitas tuh masih beli. Karena historically juga, based on data, kalau kita punya waktu yang cukup, itu pasti semua akan kembali, bahkan lebih tinggi,” tuturnya.

Antony menegaskan, meskipun volatilitas masih tinggi akibat faktor eksternal, pasar kripto tetap memiliki katalis positif yang mendukung pemulihan dan pertumbuhan di masa mendatang.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya