Berita

Ilustrasi. (Foto: Kilang Pertamina Internasional)

Bisnis

Lima Capaian Strategis Kilang Pertamina Jawab Tantangan Energi Dunia

SENIN, 13 OKTOBER 2025 | 17:35 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Dunia saat ini menghadapi dua tantangan utama terkait energi. Pertama, memastikan ketahanan energi untuk pertumbuhan ekonomi. Tantangan kedua, mempercepat transisi energi menuju energi yang rendah karbon dan berkelanjutan.

"Ini adalah tantangan yang membutuhkan keseimbangan, visi, dan yang terutama kemitraan," kata Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman dikutip redaksi di Jakarta, Senin 13 Oktober 2025.

Hal serupa disampaikan Taufik dalam sambutannya ketika membuka forum ASIA-TECH 2025 di Jakarta, Rabu 8 Oktober pekan lalu.


Dalam forum tersebut Taufik menegaskan komitmen KPI sebagai subholding refining and petrochemical Pertamina dalam menjalankan peran strategisnya untuk mendukung transisi energi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Hal itu lalu diperkuat dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. 

Menurut Taufik, kondisi ini mengharuskan KPI tak hanya memperkuat kapasitas kilang dan petrokimia, tapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip dekarbonisasi, bahan bakar terbarukan, dan ekonomi sirkular ke dalam strategi energi nasional.

"KPI memiliki misi yang jelas yaitu memastikan ketahanan energi nasional, sekaligus menjadi pionir menuju bahan bakar berkelanjutan di Asia Tenggara," tegasnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, KPI telah menorehkan sejumlah pencapaian strategis. “Pertama, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas, tetapi juga untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih yang memenuhi standar setara Euro 5,"  kata Taufik. 

Selanjutnya, Taufik juga menyebut pengembangan Green Refinery dan pengembangan Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) di Cilacap berbasis minyak jelantah, serta Hydrotreated Vegetables Oil (HVO), bahan bakar diesel berbasis minyak sawit. Hal ini memposisikan Indonesia sebagai salah satu pelopor energi hijau di kawasan Asia Tenggara.

Pencapaian strategis lainnya terkait dengan digital dan operational excellence. “Hal ini terkait dengan penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk predictive maintenance dan efisiensi energi agar operasi lebih kompetitif dan rendah emisi,” jelas Taufik.

Taufik mengungkapkan pencapaian strategis berikutnya terkait dengan regional collaboration, dimana KPI melakukan penguatan kemitraan dengan mitra teknologi, investor, dan NOC kawasan untuk inovasi katalis, fleksibilitas feedstock, serta rantai pasok yang tangguh.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sektor hilir migas dalam strategi menuju ketahanan energi dan masa depan rendah karbon.

Ia menjelaskan, permintaan gas alam global diperkirakan meningkat kembali pada 2026, sehingga Indonesia perlu mengoptimalkan strategi hilirisasi, memperluas jaringan pipa, dan membangun klaster virtual pipeline untuk memperkuat distribusi energi bersih.

"Peluang untuk memodernisasi infrastruktur melalui rekayasa dan teknologi menjadi kunci agar hilirisasi lebih berkelanjutan dan mendukung visi energi rendah karbon," ujar Laode.

ASIA-TECH 2025 adalah forum teknologi pengolahan dan petrokimia terkemuka di Asia yang diselenggarakan pada 8–9 Oktober 2025 di Jakarta, Indonesia. Forum ini diselenggarakan oleh Euro Petroleum Consultants (EPC) berkolaborasi dengan KPI.

Forum ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Kuwait, Belanda, dan Tiongkok, serta menjadi ajang bagi pelaku industri untuk bertukar wawasan, menjalin kemitraan, dan merumuskan strategi menghadapi tantangan energi global.

Selama lebih dari dua dekade, ASIA-TECH telah menjadi wadah utama bagi para pemangku kepentingan industri hilir, termasuk perusahaan kilang, petrokimia, penyedia teknologi, regulator, dan investor, untuk bertukar wawasan, menjalin kemitraan, dan merumuskan strategi menghadapi tantangan global.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya