Berita

Ketua Yayasan Darul Hikam Bandung Sodiq Mudjahid. (Foto: Istimewa)

Politik

Transformasi Zakat Menjadi Hal Penting untuk Angkat Martabat Umat

RABU, 01 OKTOBER 2025 | 17:02 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Potensi zakat nasional yang diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun dinilai belum dikelola secara optimal. 

Padahal, kata Ketua Yayasan Darul Hikam Bandung Sodiq Mudjahid, zakat tidak hanya dipandang sebagai kewajiban agama, melainkan instrumen strategis pembangunan umat yang mampu mengurangi kesenjangan sosial sekaligus mendorong kemandirian ekonomi.

“Zakat tidak boleh berhenti pada fungsi karitatif. Ia harus produktif, mampu mengangkat mustahik menjadi muzakki baru, dan melahirkan kemandirian,” kata Sodiq kepada wartawan, Rabu 1 Oktober 2025.


Mantan anggota DPR RI itu menegaskan perlunya terobosan dalam strategi pengelolaan zakat. Ia menilai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) harus bertransformasi, bukan sekadar menjadi lembaga distribusi, tetapi juga motor pemberdayaan ekonomi umat.

Menurut dia, potensi zakat profesi dari kalangan eksekutif, legislatif, TNI-Polri, BUMN, hingga lembaga keuangan negara diperkirakan dapat mencapai Rp14,6 triliun per tahun. Belum termasuk zakat perdagangan, pertanian, peternakan, hingga emas dan logam mulia.

Di sisi lain, jumlah penerima zakat (mustahik) justru meningkat. Kata dia. data Bank Dunia menunjukkan, kelompok fakir miskin masih berkisar 60 persen dari populasi. 

Selain itu, ada kelompok masyarakat yang terjerat pinjaman daring hingga mencapai 120 juta orang, pekerja migran yang tereksploitasi, dan ratusan ribu pelajar penerima bantuan pendidikan.

“Realitas ini memperlihatkan jurang yang lebar antara kekuatan zakat sebagai sumber daya dengan pengelolaannya. Kepemimpinan Baznas ke depan harus paham sisi teologis sekaligus piawai dalam manajemen modern dan strategi pemberdayaan,” katanya.

Ia menekankan, program zakat perlu diarahkan ke pendayagunaan yang produktif. Indonesia memiliki lebih dari 66 juta pelaku UMKM, mayoritas muslim. 

"Jika mereka mendapat dukungan dana zakat produktif beserta pelatihan manajemen, akses pasar, dan penguatan kapasitas, hal itu diyakini dapat melahirkan kemandirian sekaligus muzakki baru," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya