Berita

Kepala KSP Muhammad Qodari (Foto: RMOL/Hani Fatunnisa)

Politik

Hanya 34 dari 8.583 SPPG Miliki Sertifikat Higiene-Sanitasi

SENIN, 22 SEPTEMBER 2025 | 17:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Lonjakan kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyoroti lemahnya standar keamanan pangan di lapangan.

Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari menyadari adanya celah pengawasan dan pengelolaan manajerial pada program MBG. Hasil random check Kedeputian III KSP menemukan masih ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memahami serta menerapkan SOP keamanan pangan. 

Merujuk pada catatan Kemenkes menyebut, Qodari menyebut dari 1.379 SPPG yang diperiksa, hanya 413 yang memiliki SOP Keamanan Pangan dan lebih sedikit lagi, yakni 312 SPPG, yang benar-benar menjalankannya. 


“Dari sini kan sudah kelihatan kalau mau mengatasi masalah ini, maka SOP Keamanan Pangan harus ada dan dijalankan,” tegas Qodari di Jakarta, Senin, 22 September 2025. 

Lebih lanjut ia mengungkap bahwa dari total 8.583 SPPG per 22 September 2025, hanya 34 yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan.

Untuk itu, Qodari menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap standar higienitas sebagai upaya pencegahan keracunan massal yang beberapa kali terjadi dalam pelaksanaan program MBG. 

“SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG. Ya ini kan contoh bagaimana satu program itu gak bisa berdiri sendiri, terlibat juga K/L yang lain,” kata Qodari.

Sementara asesmen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, puncak kasus keracunan MBG terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Faktor penyebab umumnya meliputi higienitas makanan, ketidaksesuaian pengolahan, kontaminasi silang, hingga alergi pada penerima manfaat.

Lebih lanjut, data BPOM menunjukkan 9 dari 10 SPPG yang melaporkan insiden keracunan pada periode Agustus-September 2025 adalah SPPG yang baru beroperasi kurang dari satu bulan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya