Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Rupiah Tertekan ke Rp16.633, Pengamat Sentil Menkeu Purbaya

SENIN, 22 SEPTEMBER 2025 | 10:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar Rupiah kembali melemah di perdagangan awal pekan. Pada Senin 22 September 2025 pagi, Rupiah dibuka di level Rp16.633 per Dolar AS atau turun 33 poin (0,20 persen). Mengutip data Bloomberg hingga pukul 10.40 WIB, Rupiah masih tertekan di posisi Rp16.611 per Dolar AS atau minus 0,06 persen.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan Rupiah dipicu faktor eksternal dan internal, khususnya terkait pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai kurang memberi kepastian bagi pasar.

“Penyebab utama adalah perkataan. Testimoni-testimoni yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Perubaya tidak mencerminkan sebagai seorang Menkeu. Semua berbau politis. Memudahkan, menggampangkan hal-hal yang sudah dilakukan oleh Menteri Keuangan sebelumnya, yaitu Sri Mulyani,” kata Ibrahim dalam keterangan resminya.


Menurutnya, yang dilakukan oleh Perubaya adalah bekerja, bukan memberikan statement-statement yang membingungkan pasar.  Sikap tersebut membuat arus modal asing kembali mengalami penarikan besar-besaran dari Indonesia.

Selain faktor domestik, kondisi geopolitik global juga menambah tekanan terhadap Rupiah selama beberapa hari ke belakang ini. 

Ibrahim menambahkan, dinamika politik di Rusia yang kemungkinan akan melahirkan penerus Presiden Vladimir Putin dari kalangan veteran perang turut menambah ketidakpastian. Sementara dari sisi Amerika Serikat, polemik yang melibatkan Donald Trump terhadap Gubernur The Fed, Lisa Cook, juga menambah kerumitan pasar keuangan global. 

“Jadi jangan heran apa yang diperkirakan oleh Sri Mulyani di APBN 2025 bahwa Rupiah ini di Rp16.900 kemungkinan besar akan terjadi,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya