Berita

Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025. (Foto: Sekretariat Presiden RI)

Politik

Presiden Prabowo Harus Evaluasi Para Menteri Provokator

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2025 | 13:14 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo terhadap sejumlah menteri dinilai belum cukup menjawab persoalan bangsa. Pasalnya masih ada anggota kabinet yang berkinerja buruk dan pernyataannya berulang kali menyengsarakan masyarakat. 

Presidium Forum Aktivis Indonesia (FAI) Ramadhan Isa menilai reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo hanya menjawab sebagian kecil persoalan. 

“Pergantian Sri Mulyani dan Budi Arie memang langkah positif, tapi publik melihat reshuffle ini setengah hati. Masih ada menteri yang seharusnya ikut dievaluasi karena kinerjanya justru menjadi beban,” tegasnya lewat keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis, 18 September 2025.


Aktivis yang akrab disapa Dhani ini mengingatkan bahwa reshuffle bukan sekadar bongkar pasang kursi kabinet, melainkan soal arah kebijakan negara. 

“Kalau hanya ganti orang tapi kebijakan tetap salah arah, rakyat tidak akan merasakan perubahan. Menteri-menteri yang gagal membaca realitas sosial itu ibarat rem tangan yang membuat pemerintahan tersendat,” ujarnya.

Menurut Dhani, sejumlah menteri juga masih banyak yang mempertontonkan kebijakan menyimpang dari akal sehat publik, pertama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. 

“Bayangkan, SPBU swasta dipaksa mengambil minyak dari Pertamina sampai banyak yang gulung tikar. Kebijakan seperti ini bukan hanya membunuh investor, tapi juga menunjukkan negara justru memelihara mafia migas,” ujar Dhani.

Kedua, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang dinilai kurang memiliki kepekaan terhadap problem yang dialami rakyat.

“Di tengah perjuangan hidup masyarakat karena berbagai harga naik dan uang sulit dicari, menteri Amran membandingkan harga beras di Indonesia dengan di Jepang. Ia menasehati masyarakat agar tak perlu kuatir karena harga di Jepang lebih mahal. Ini logikanya bagaimana?” kata Dhani. 

Ketiga, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto. Menurutnya, infrastruktur pendamping desa diporakporandakan, sehingga pembangunan desa seperti daerah tertinggal. Padahal desa menjadi tulang punggung ekonomi.

Keempat Menteri Komdigi Meutya Hafid yang tidak mampu menjaga keamanan data digital dan dijuluki ratu blokir. Kelima, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang gagal menciptakan lapangan kerja, malah pengangguran semakin massif dan kementeriannya penyebab biaya sertifikasi K3 mahal.

Dan keenam Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin karena pernyataan-pernyataannya sering bertabrakan dengan realita sosial, diantaranya yang bergaji Rp15 juta perbulan lebih sehat.

“Jangan sampai rakyat menganggap reshuffle kemarin hanya kosmetik politik. Kalau benar-benar ingin menyelamatkan republik, copot semua menteri provokator ini,” tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya