Berita

Iustrasi (Foto: Artificial Intelligence)

Bisnis

Harga Minyak Dunia Turun Tertekan Stok dan Kebijakan The Fed

KAMIS, 18 SEPTEMBER 2025 | 09:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak dunia melemah setelah data menunjukkan adanya peningkataan stok solar (diesel) di Amerika Serikat dan keputusan  Federal Reserve AS (The Fed) memangkas suku bunga acuan.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 18 September 2025, harga minyak mentah Brent berjangka pada Rabu ditutup turun 52 sen atau 0,76 persen menjadi 68,22 Dolar AS per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga turun 47 sen atau 0,73 persen menjadi 64,05 Dolar AS per barel.

Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS sebenarnya turun tajam pekan lalu akibat lonjakan ekspor dan penurunan impor. Namun, kenaikan persediaan distilat, termasuk solar, memicu kekhawatiran permintaan.


“Sepertinya pasar merespons diesel, yang merupakan pasar paling lemah dari keseluruhan kompleks,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Selain faktor permintaan, keputusan The Fed pada Rabu juga memberi tekanan. Bank sentral AS itu memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase, sesuai perkiraan, dan mengindikasikan akan ada pemangkasan lagi tahun ini karena kekhawatiran ekonomi melemah.

“Ini tidak terduga,” ujar Phil Flynn.

Dari sisi pasokan, Kazakhstan kembali menyalurkan minyak melalui pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan sejak 13 September setelah sempat terhenti bulan lalu akibat masalah kontaminasi, menurut perusahaan energi negara Kazmunaygaz.

Di Nigeria, Presiden Bola Tinubu mencabut aturan darurat enam bulan di Rivers, wilayah penting untuk ekspor minyak mentah negara itu.

Risiko pasokan dari Rusia ikut membayangi pasar. Serangan Ukraina ke infrastruktur energi Rusia semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. 

Perusahaan pipa minyak Rusia, Transneft, bahkan memperingatkan produsen bahwa mereka mungkin terpaksa mengurangi produksi jika serangan pesawat tak berawak terus menyasar pelabuhan ekspor dan kilang utama.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya