Berita

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Politik

Fahira Idris Sodorkan Enam Rekomendasi Program Magang Fresh Graduate

RABU, 17 SEPTEMBER 2025 | 14:54 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengatakan, berbagai program terobosan dalam Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 patut mendapat apresiasi. Salah satunya adalah Program Magang Fresh Graduate bagi peserta lulusan D3 dan S1. 

Menurut Fahira, inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan pengangguran muda karena memberikan insentif setara UMP selama enam bulan dan diarahkan sebagai stimulus percepatan ekonomi.

“Lulusan baru sering menghadapi kendala experience trap karena banyak perusahaan meminta pengalaman kerja, sementara fresh graduate belum memilikinya. Program magang ini memberi jawaban persoalan tersebut," kata Fahira melalui keterangan elektronik di Jakarta, Rabu 17 September 2025.


Kata Fahira, program ini memberi solusi dengan menyediakan ruang praktik langsung yang dilengkapi dengan insentif setara UMP serta menunjukkan desain kebijakan kolaboratif yang memperkuat link and match antara perguruan tinggi dan industri.

Namun, menurut Senator Jakarta ini, program magang ini juga memiliki beberapa tantangan. Salah satunya, memastikan mutu pengalaman belajar terjaga karena tidak semua perusahaan memiliki sistem pelatihan yang terstruktur. 

"Jangan sampai peserta magang bisa terjebak dalam pekerjaan administratif tanpa peningkatan keterampilan. Tantangan lainnya adalah potensi ketimpangan wilayah," kata Fahira.

Fahira mengatakan, daerah dengan basis industri kuat akan lebih diuntungkan dibanding daerah lain. Keberlanjutan pasca magang juga menjadi tantangan tersendiri. Tanpa skema transisi yang efektif, pengalaman enam bulan bisa berakhir tanpa membuka peluang kerja nyata.

Dari berbagai tantangan tersebut, lanjut Fahira, setidaknya terdapat enam rekomendasi yang patut menjadi perhatian. Pertama, standarisasi dan sertifikasi output. Setiap program magang harus menghasilkan sertifikat kompetensi yang diakui industri. Model seperti National Internship Program di Korea Selatan dapat dijadikan rujukan, di mana peserta magang mendapatkan sertifikasi yang meningkatkan daya tawar mereka di pasar kerja.

Kedua, skema insentif bagi perusahaan. Selain dukungan pemerintah, perusahaan yang benar-benar merekrut alumni magang menjadi karyawan tetap bisa diberi insentif pajak atau subsidi pelatihan. Praktik serupa dilakukan di Jerman melalui apprenticeship system, di mana industri aktif berinvestasi pada program pelatihan atau magang karena ada dukungan regulasi dan insentif untuk mereka.

Ketiga, pengawasan mutu program. Fahira merekomendasikan dibentuk task force independen (gabungan perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan Kadin) untuk melakukan audit kualitas magang. Audit bisa menggunakan sistem feedback loop dari peserta agar evaluasi berbasis pengalaman nyata, bukan hanya laporan formal perusahaan.

Keempat, fokus pada sektor prioritas ekonomi. Arahkan penempatan program magang ke sektor strategis (manufaktur, digital economy, energi terbarukan, kesehatan) agar magang tidak hanya menjadi jembatan kerja, tetapi juga akselerator transformasi ekonomi.

Kelima, model hybrid dan inklusif. Tidak semua daerah punya ekosistem industri kuat. Oleh karena itu, program bisa memasukkan model virtual internship (skema magang jarak jauh atau remote) agar akses lebih merata. Penting juga memastikan program ini inklusi bagi penyandang disabilitas atau lulusan dari daerah terpencil dengan menyediakan matching system yang adaptif.

Keenam, monitoring keberlanjutan karier. Penting dilakukan tracer study nasional untuk melacak keberlanjutan karier peserta pasca magang. Data ini akan membantu pemerintah menilai efektivitas program sekaligus melakukan penyesuaian kebijakan secara adaptif.


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya