Berita

Bank Indonesia (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Bisnis

BI Diyakini Tahan Suku Bunga Acuan

SELASA, 16 SEPTEMBER 2025 | 10:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan pada rapat kebijakan yang akan berlangsung pada Rabu pekan ini. 

Proyeksi ini muncul seminggu setelah mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengguncang kepercayaan investor dan menekan nilai tukar Rupiah.

Reuters dalam laporannya menulis, pengunduran diri mendadak Sri Mulyani menghapus sebagian besar penguatan Rupiah yang sempat terjadi usai kesepakatan dagang Amerika Serikat-Indonesia pada pertengahan Juli. 


BI  bahkan harus turun tangan untuk menstabilkan pasar. 

Tekanan baru pada Rupiah, ditambah pemangkasan suku bunga berturut-turut pada Juli dan Agustus, membuat BI diperkirakan menahan diri dari pelonggaran lanjutan meskipun Federal Reserve diprediksi menurunkan suku bunga hanya beberapa jam setelah keputusan BI.

Sebanyak 31 ekonom dalam survei 9-15 September sepakat BI akan mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate di level 5,00 persen. Sementara suku bunga fasilitas simpanan (deposit facility) dan pinjaman (lending facility) juga diperkirakan tetap masing-masing di 4,25 persen dan 5,75 persen.

Namun, kekhawatiran soal independensi BI mulai mencuat. Dalam skema burden sharing, BI diminta membantu pembiayaan pemerintah dengan menaikkan bunga simpanan negara di bank sentral--langkah yang dinilai sebagian ekonom bisa melemahkan otonomi moneter.

Pemerintah sendiri telah mengumumkan paket stimulus kuartal IV senilai Rp16,23 triliun, menunjukkan dorongan belanja fiskal.

Dalam survei  Reuters,  dari 10 ekonom yang ditanya mengenai risiko politik terhadap kebijakan moneter, tujuh menyatakan "agak khawatir", satu "sangat khawatir", dan dua "tidak khawatir".

"Konsep burden sharing ini pada dasarnya untuk membantu pemerintah membiayai program belanja besar yang terkait janji pemilu, dengan efek pengganda yang terbatas. Fase dominasi fiskal ini menandakan potensi pelemahan independensi bank sentral," kata Kunal Kundu, ekonom Societe Generale.

Meski demikian, sebagian besar ekonom tetap memperkirakan BI akan melanjutkan pelonggaran moneter setelah Rupiah kembali stabil. 

Dari 25 ekonom yang memberikan proyeksi akhir tahun, 14 memperkirakan pemangkasan 25 bps ke 4,75 persen, sepuluh memprediksi dua kali pemotongan menjadi 4,50 persen, sementara satu orang memperkirakan penurunan lebih tajam ke 4,25 persen.

Ekonom CIMB, Joel Cheung dan Lim Yee Ping, dalam catatan risetnya pekan lalu juga menyampaikan perkiraannya bahwa BI  akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00 persen dengan fokus menjaga stabilitas Rupiah. 

Menurut kedua analis, Rupiah menghadapi tekanan jangka pendek akibat meningkatnya sikap hati-hati investor global serta kekhawatiran terhadap kredibilitas fiskal, menyusul pencopotan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya