Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Getty Image)

Dunia

Netanyahu Sengaja Singkirkan Pemimpin Hamas di Qatar Karena Hal Ini

MINGGU, 14 SEPTEMBER 2025 | 16:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim keberadaan pimpinan Hamas di Qatar menjadi hambatan utama dalam tercapainya kesepakatan pembebasan sandera dan penghentian perang di Gaza.

Oleh sebab itu, menurutnya, serangan Israel terhadap pimpinan Hamas yang berbasis di Doha sengaja dilakukan untuk menghapus penghalang terbesar bagi tercapainya kesepakatan damai.

“Para pimpinan teroris Hamas yang tinggal di Qatar tidak peduli dengan rakyat Gaza. Mereka menghalangi semua upaya gencatan senjata demi memperpanjang perang tanpa akhir,” tulis Netanyahu di platform X, seperti dikutip dari Reuters.


Serangan udara Israel di Doha baru-baru ini menewaskan sedikitnya lima anggota Hamas, termasuk putra dari pemimpin Hamas yang diasingkan, Khalil al-Hayya. 

Namun, para pemimpin senior Hamas dan tim negosiasi mereka dilaporkan selamat. Qatar mengonfirmasi bahwa seorang anggota pasukan keamanan dalam negerinya juga tewas dalam serangan tersebut.

Qatar, yang selama ini menjadi mediator utama dalam pembicaraan gencatan senjata, mengecam keras aksi militer Israel tersebut. 

Hamas sendiri menilai serangan di Doha merupakan upaya untuk menggagalkan jalannya negosiasi.

“Serangan ini adalah cara Israel untuk mengguncang proses gencatan senjata. Namun, hal ini tidak akan mengubah syarat kami untuk mengakhiri perang di Gaza,” kata Hamas dalam pernyataan resminya.

Israel menuntut agar Hamas segera membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan di Gaza serta meletakkan senjata. 

Di sisi lain, Hamas menegaskan tidak akan melepaskan semua sandera tanpa adanya kesepakatan yang mengakhiri perang, dan menolak menyerahkan senjata sebelum Palestina memperoleh negara merdeka.

Situasi ini menambah ketegangan diplomatik di kawasan, terutama mengingat Qatar memegang peran penting sebagai tuan rumah perundingan damai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya