Berita

Warga Gaza. (Foto: AFP/Eyad Baba)

Dunia

Militer Israel Usir Lebih Dari 250 Ribu Warga Gaza

SABTU, 13 SEPTEMBER 2025 | 22:18 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 250 ribu penduduk Kota Gaza dikabarkan telah meninggalkan rumah mereka dan terusir ke wilayah lain selama beberapa minggu terakhir.

Hal tersebut disampaikan juru bicara militer Kolonel Avichay Adraee dalam unggahannya di platform X pada Sabtu, 13 September 2025.

"Menurut perkiraan IDF (militer), lebih dari seperempat juta penduduk Kota Gaza telah pindah dari kota demi keselamatan mereka sendiri," katanya, dikutip dari AFP.


Pada hari yang sama, militer Israel kembali menyebar selebaran di distrik barat Gaza. Warga diminta segera mengungsi ke arah selatan melalui Jalan Al-Rashid di Wadi Gaza. Serangan udara juga dilaporkan terus menghantam kawasan padat penduduk.

"Tentara Israel beroperasi dengan kekuatan yang sangat intens di wilayah Anda dan bertekad untuk membubarkan dan mengalahkan Hamas,"  "Demi keselamatan, segera evakuasi melalui Jalan Al-Rashid di selatan Wadi Gaza. Anda telah mendapat peringatan," bunyi selebaran tersebut.

Tekanan global terhadap Israel kian menguat, mendesak agar operasi militer dihentikan. Namun, Tel Aviv tetap bersikeras melanjutkan serangan dengan dalih menghancurkan Hamas. 

Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah gedung tinggi ikut menjadi target dengan alasan digunakan kelompok bersenjata.

Kritik keras datang dari PBB dan berbagai negara, yang menilai tindakan Israel hanya memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, wilayah yang kini terjerat kelaparan akut.

"Setiap malam kami tidur tanpa tahu apakah kami akan bangun dalam keadaan hidup. Pengeboman di sekitar kami tak pernah berhenti. Kami tetap di rumah karena tak punya tempat lain untuk dituju. Ini bukan hidup. Mati akan lebih mudah dari ini," ungkap warga Kota Gaza, Umm Anas al-Ashqar kepada AFP. 

Sebelumnya, PBB memperkirakan sekitar satu juta warga Palestina tinggal di dalam dan sekitar Kota Gaza. 

Namun, keterbatasan akses media ke wilayah konflik membuat angka pengungsi tidak dapat diverifikasi secara independen dan hanya mengandalkan data dari militer Israel serta laporan badan pertahanan sipil Palestina.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya