Berita

Infrastruktur Menara Telekomunikasi Telkom (Foto: Telkom).

Bisnis

Telkom Bakal Pangkas Anak Usaha dan Rambah Bisnis di Luar Seluler

SABTU, 13 SEPTEMBER 2025 | 08:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana merampingkan jumlah anak dan cucu usahanya dari sekitar 60 menjadi sekitar 20-an perusahaan. 

Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan, strategi streamlining tersebut bertujuan agar Telkom tidak hanya fokus pada bisnis telekomunikasi tradisional.

"Jadi ada lebih dari 60 anak usaha dan harapan kita nanti kurang lebih sekitar 20-an saja anak usaha yang benar-benar strategis dan akan kita pertahankan," pungkas Awal dalam Public Expose 2025, di Jakarta, Jumat, 12 September 2025. 


Perampingan ini merupakan arahan langsung dari pemegang saham pengendali Telkom, Danantara Indonesia, dan menjadi bagian dari strategi transformasi perusahaan untuk mendorong daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang.

Ini juga menjadi bagian dari strategi transformasi bisnis jangka panjang emiten berkode saham TLKM  dengan target penyelesaian pada akhir 2027. 

Beberapa anak usaha Telkom di antaranya Telkomsel, Telkomsat, Telkom Akses, TelkomMetra, PINS Indonesia, dan Telin. 

Ada pula Mitratel, Metranet, Telkom Infra, Telkom Property, Telkomsigma, dan lain-lain.

Perampingan juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing, mengoptimalkan alokasi modal, dan menciptakan nilai jangka panjang dalam menghadapi dinamika dunia digital.

Hal ini terjadi seiring dengan rencana aksi korporasi besar-besaran yang dilakukan oleh BPI Danantara ke semua perusahaan BUMN. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra sebelumnya memaparkan, meski akan terjadi merger dan konsolidasi di tubuh Telkom, rencana tersebut bukan dalam rangka  pemangkasan jumlah karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Bentuk transformasi bisnis lain dari Telkom adalah merambah bisnis lain di luar bisnis seluler. Bisnis tersebut berisikan bisnis tower, fiber optik, pusat data, satelit, hingga bisnis internasional.

“Mindset diubah menjadi partnership, bukan lagi lakukan sendiri. Menggandeng swasta yang memiliki teknologi dan kemampuan dalam bidang tersebut,” tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya