Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bursa Eropa Loyo Tertekan Peringkat Kredit Prancis

SABTU, 13 SEPTEMBER 2025 | 07:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup lebih rendah karena investor berhati-hati menjelang keputusan lembaga pemeringkat Fitch terkait peringkat kredit Prancis.

Di tengah situasi politik yang memanas, investor waspada atas kemungkinan Fitch menurunkan peringkat kredit Prancis dan dampaknya pada defisit yang melebar. 

Indeks acuan bursa saham Eropa, STOXX 600 melemah 0,11 persen menjadi 554,74 poin pada penutupan perdagangan Jumat 12 September 2025 waktu setempat, dengan sektor kesehatan memimpin penurunan lebih dari 1 persen.


Saham farmasi di Eropa anjlok setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat Novartis karena persaingan yang meningkat dari merek generik, menekan sahamnya sebesar 3 persen dan mendorong saham Roche, AstraZeneca, dan GSK turun lebih dari 1 persen.

Saham perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Eropa melanjutkan reli rekornya, menguat 0,7 persen ke level tertinggi baru. 

Sektor ini menjadi yang berkinerja terbaik sepanjang pekan, melonjak 6 persen dan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari empat bulan, didorong ketegangan geopolitik setelah Polandia menembak jatuh sebuah drone yang diduga milik Rusia.

Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga tetap stabil sebagaimana diperkirakan, tetapi pandangan optimistisnya mengenai pertumbuhan dan inflasi menekan ekspektasi pelonggaran lebih lanjut.

Fokus pasar pekan ini juga tertuju pada kekacauan politik di Prancis setelah negara tersebut menunjuk perdana menteri kelima dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, menyusul kegagalan pemerintahan minoritas untuk menyatukan parlemen terkait rencana belanja fiskal berbasis utang.

Imbal hasil obligasi Prancis, yang melonjak tajam pekan lalu akibat kekhawatiran tingginya beban utang, kembali diuji pada Jumat karena Fitch diperkirakan akan menurunkan peringkat kredit negara tersebut. Imbal hasil obligasi 30 tahun Prancis naik 4,6 basis poin menjadi 4,327 persen.

Namun, saham-saham Prancis justru naik sekitar 2 persen sepanjang pekan, melampaui kinerja indeks STOXX.

Indeks CAC 40 ditutup sedikit lebih tinggi di 7.825. 

Sementara itu, perusahaan supermarket daring asal Inggris, Ocado, anjlok sekitar 20 persen, menjadi saham dengan kinerja terburuk hari itu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya