Berita

Tentara Nepal (Foto: WSJ)

Dunia

Sipil Curigai Niat Tentara Nepal Ambil Alih Pemerintahan usai Krisis

JUMAT, 12 SEPTEMBER 2025 | 15:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejumlah kelompok masyarakat sipil di Nepal melontarkan tuduhan serius adanya konspirasi yang dipimpin militer untuk mengambil alih kekuasaan dan mengembalikan sistem monarki. 

Kekhawatiran itu muncul setelah jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri K. P. Sharma Oli dan gelombang demonstrasi besar-besaran di berbagai kota.

Kelompok sipil yang tergabung dalam Brihat Nagarik Andolan (BNA) menyebut keterlibatan Angkatan Darat Nepal dalam urusan politik semakin mengkhawatirkan sejak lembaga tersebut mengambil alih kendali penuh atas keamanan nasional pasca-krisis politik.


“Di atas mayat para martir dari gerakan Gen-Z, sebuah konspirasi reaksioner yang berat sedang dibangun, di bawah mediasi militer untuk mengembalikan monarki dan untuk menghapus sekularisme, federalisme, serta sistem inklusif proporsional,” kata BNA dalam pernyataannya, dikutip dari The Federal, Jumat, 12 September 2025.

BNA menegaskan bahwa aksi-aksi protes yang selama ini terjadi tidak pernah bertujuan membatalkan status republik atau sekularisme yang dianut Nepal.

Mereka juga mengecam apa yang disebut sebagai aktivisme militer yang tidak konstitusional.

Kekhawatiran mencuat setelah Presiden Ram Chandra Paudel menerima pengunduran diri PM Oli dan menyatakan kabinet lama akan menjalankan tugas sementara hingga pemerintahan baru terbentuk. 

Menurut data Kementerian Kesehatan Nepal, aksi-aksi protes yang menuntut pertanggungjawaban pemerintahan Oli atas dugaan korupsi dan pemblokiran media sosial telah menewaskan sedikitnya 34 orang.

Situasi ini memicu ketegangan politik baru, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa militer akan memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk memperluas peran politiknya, bertentangan dengan konstitusi Nepal yang menegaskan bentuk negara republik dan prinsip sekularisme.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya