Berita

Forum Balkoters Talk bertajuk 'Transformasi Vertikal di Tengah Tantangan Global. (Foto: Berita Jakarta)

Nusantara

Hunian Vertikal di Jakarta Kebutuhan Mendesak

Sewa Terjangkau Jadi Solusi
JUMAT, 12 SEPTEMBER 2025 | 13:28 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pembangunan hunian vertikal merupakan kebutuhan mendesak di Jakarta. Pembangunan rumah susun, apartemen rakyat, dan hunian terjangkau lainnya harus terus didorong agar warga tetap memiliki akses pada tempat tinggal yang layak.
 
Hal ini disampaikan Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, dalam forum Balkoters Talk bertajuk 'Transformasi Vertikal di Tengah Tantangan Global' yang digelar di Pressroom Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 11 September 2025.

Kehadiran Chico untuk mewakili Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang berhalangan hadir.


"Beliau (Pramono) menitipkan pesan penting bahwa transformasi hunian di Jakarta, khususnya hunian vertikal, adalah keniscayaan. Dengan pertumbuhan penduduk dan keterbatasan lahan, ini bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan," kata Chico.

Dia menekankan, kepemilikan rumah bukanlah satu-satunya solusi, karena skema sewa dengan harga terjangkau juga perlu diperkuat.
Dengan catatan, dapat memberikan pilihan sesuai kemampuan masyarakat.

"Jangan sampai hunian vertikal justru harganya tidak jauh berbeda dengan rumah tapak," imbuhnya.

Mengutip pesan Pramono, lanjut Chico, bahwa Jakarta bukan lagi bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia, melainkan dengan kota-kota global.

"Karena itu, kita harus menyiapkan standar internasional, salah satunya lewat penyediaan hunian yang layak, manusiawi, dan terjangkau bagi semua warga," tuturnya.
 
Chico juga menekankan pentingnya peran media dalam menyosialisasikan program pemerintah, termasuk dari BUMD seperti Perumda Sarana Jaya yang sahamnya dimiliki Pemprov DKI. Dalam momen itu, Chico mengapresiasi inisiatif Balkoters dalam menggelar forum yang mempertemukan masyarakat, pemerintah, dan DPRD.

Sementara itu Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ghozi Zulazmi, yang juga jadi narasumber menambahkan, transformasi hunian vertikal di Ibu Kota tidak boleh dipahami sekadar membangun infrastruktur.

Ghozi memandang, pembangunan hunian vertikal merupakan jawaban atas keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Jakarta. Namun, menurutnya persoalan tidak hanya soal suplai rumah, melainkan juga kesiapan masyarakat untuk menerima konsep tersebut.

"Kira-kira masyarakatnya setuju enggak sih? masyarakatnya siap enggak? nah inilah yang akhirnya kami di DPRD sering bertemu dengan masyarakat mewakili dari masyarakat sendiri konstituen-konstituen kami atas keluhan tersebut," katanya.
 
Ghozi memberi contoh kawasan Cakung, Jakarta Timur yang dikenal padat, di mana generasi muda sulit memiliki pilihan hunian selain tinggal bersama orang tua atau mertua. Akhirnya Pemprov DKI Jakarta menyuplai vertical housing, Sarana Jaya menyuplai Hunian Terjangkau Milik.

"Nah yang paling pertama adalah mindset dari masyarakat. Masyarakat sendiri kadang-kadang masih belum familiar dengan istilah vertical housing, kalau dibilang rusun baru mereka memahami," jelasnya.

Politisi PKS ini juga menyoroti kebutuhan rumah di Jakarta yang terus meningkat. Selain suplai, Ghozi menekankan pentingnya kualitas hunian dan keberlanjutan.

"Di kota global tidak cukup hanya membangun vertical housing, disebutkan lingkungan harus bersih nyaman dan berkelanjutan, dan yang paling penting satu, saya titip ramah disabilitas," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya