Berita

Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: RMOL/Hanifatunisa)

Politik

Purbaya Layak Diberi Kesempatan Seperti Ahok

KAMIS, 11 SEPTEMBER 2025 | 11:00 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Baru dilantik menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa terus jadi sorotan. Kini unggahan anaknya, Yudo Sadewa, viral di media sosial karena menyebut Sri Mulyani sebagai agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.

Dewan Pakar Partai Demokrat Bidang Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Rachland Nashidik, ikut menanggapi isu tersebut. Ia menilai, persoalan gaya bicara pejabat dan keluarganya selalu dipantau publik.

“Menkeu Purbaya memang tidak terbiasa dengan public speaking. Ditambah dengan kasus video anaknya yang viral, satu keluarga Purbaya dikecam sombong dan tak punya empati,” ujar Rachland lewat akun X miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.


Namun, ia mengingatkan publik untuk menilai pejabat dari kebijakan, bukan sekadar ucapan. Rachland bahkan membandingkan Purbaya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Di Indonesia juga ada figur Ahok. Dia luar biasa arogan dan mulutnya busuk oleh kata-kata kasar, bahkan kotor. Purbaya mungkin terdengar sombong, tapi dia tidak seperti Ahok," kata Rachland.

"Ada yang masih ingat bagaimana Ahok mengancam, bila perlu akan membunuh — iya: B U N U H — orang demi kebijakannya? Di bawah Ahok, Jakarta kembali pada kebijakan penggusuran paksa seperti di jaman Orba, yaitu dengan pengerahan tentara,” sambungnya.

Rachland mengajak publik untuk tidak buru-buru terbawa perasaan oleh pernyataan seorang pejabat. Menurutnya, yang lebih penting adalah menunggu langkah konkret dari Purbaya sebagai Menkeu.

“Mencoba berpikir ulang dengan tenang untuk menarik pelajaran, mungkin alih-alih kita baper pada omongan seorang pejabat publik, lebih baik kita perhatikan saja apa tindakan atau kebijakannya. Action speaks louder than words. Kalau nanti kebijakannya merugikan, baru kita gempur ramai-ramai,” katanya.

Di akhir keterangannya, Rachland menekankan bahwa Indonesia pernah memberi kesempatan pada figur sekeras Ahok. Maka, publik juga layak memberikan ruang bagi Purbaya untuk bekerja.

“Indonesia pernah memberi kesempatan pada Ahok — kenapa tidak pada Purbaya? Kecuali bila masalahnya ada pada kita, yaitu memelihara standar ganda,” pungkasnya.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya