Berita

Potongan video viral Menteri Keuangan Nepal dikejar massa pendemo (Foto: Media sosial X/RT)

Dunia

Menteri Keuangan Nepal Ditelanjangi dan Diarak Massa

RABU, 10 SEPTEMBER 2025 | 07:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gelombang protes besar-besaran mengguncang Nepal dan berubah menjadi kerusuhan. Warga marah akibat pembatasan media sosial serta skandal korupsi pejabat. 

Bentrokan terjadi di berbagai kota, disertai pembakaran, penyerangan, dan perlawanan terhadap aparat.

Salah satu insiden paling mengejutkan adalah penyerangan terhadap Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Prasad Paudel. Dalam video yang beredar luas di media sosial, menteri berusia 65 tahun itu tampak dikejar puluhan demonstran di jalan-jalan Kathmandu. Tiba-tiba, seorang pemuda melompat dan menendangnya keras hingga Paudel terjatuh menabrak dinding merah.


Ia sempat bangkit dan berusaha kabur. Video lain menunjukkan Paudel ditelanjangi dan diarak massa.

Protes awalnya pecah pada Senin, 8 September 2025, dipicu larangan pemerintah terhadap Facebook, YouTube, dan X. Meskipun larangan sudah dicabut, kemarahan publik justru semakin meluas karena tuntutan pemberantasan korupsi belum terjawab.

Polisi Kathmandu menyebut banyak warga menolak mematuhi jam malam, dan bentrokan terjadi di berbagai titik. Menurut juru bicara kepolisian Shekhar Khanal, massa bahkan melakukan pembakaran fasilitas umum dan penyerangan terhadap pejabat pemerintah.

Di tengah memanasnya situasi, Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri pada Selasa, 9 September 2025. Oli baru menjabat periode keempatnya tahun lalu setelah Partai Komunis yang dipimpinnya berkoalisi dengan Nepali Congress.

Pengunduran diri ini terjadi sehari setelah bentrokan mematikan yang menewaskan setidaknya 19 orang. Hingga kini, tiga menteri lain juga mundur, salah satunya setelah rumah Oli dibakar massa.

Kemarahan publik makin membara setelah video TikTok viral menunjukkan gaya hidup mewah anak-anak politisi.bVideo tersebut menampilkan pesta mewah, liburan ke luar negeri, dan koleksi barang mahal para keluarga pejabat, kontras dengan kesulitan ekonomi rakyat Nepal yang semakin berat. 

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah pejabat penting ikut menjadi sasaran amarah publik. 

Mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba dan istrinya Arzu Rana, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di bawah Oli, serta Menteri Keuangan Bishnu Paudel, dilaporkan diserang pengunjuk rasa.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya