Berita

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei (Foto: 60 Minutes)

Dunia

Iran Sebut Pengusiran Dubes oleh Australia Rekayasa Mossad

SENIN, 08 SEPTEMBER 2025 | 09:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Iran menyayangkan keputusan Australia memutus hubungan diplomatik dan mengusir duta besarnya, Ahmad Sadeghi.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dalam wawancara eksklusif dengan 60 Minutes, menyebut langkah Australia itu "sangat disesalkan" dan "tidak bisa dibenarkan". Ia menuduh keputusan tersebut dipengaruhi oleh badan intelijen Israel, Mossad.

Keputusan Australia diambil setelah penyelidikan ASIO menemukan dugaan keterlibatan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam dua serangan anti-Semit di Australia tahun lalu -- satu di sinagoga Melbourne dan satu di restoran kosher di Sydney. Ini menjadi pertama kalinya dalam 80 tahun Australia mengusir seorang duta besar.


Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyebut tindakan Iran "agresi berbahaya" yang bertujuan memecah belah masyarakat. Australia juga resmi memasukkan IRGC ke daftar hitam dan melabelinya sebagai organisasi teroris.

Namun, Baghaei menolak tuduhan itu.

“Tuduhan ini tidak berdasar. Kami pikir tindakan pemerintah Australia tidak bisa dibenarkan,” ujarnya, dikutip dari 9News, Senin 8 September 2025.

Baghaei menilai keputusan Canberra hanyalah "cara untuk menyenangkan" Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia juga menuding label teroris terhadap IRGC oleh AS, Kanada, dan Australia adalah bagian dari "kampanye disinformasi dan Iranophobia".

Baghaei juga membantah laporan bahwa diaspora Iran di Australia diawasi atau dilecehkan. Padahal, penyelidikan Senat Australia tahun 2023 menerima ratusan laporan dari warga Iran-Australia yang mengaku menjadi korban intimidasi.

Terkait pemulihan hubungan, Baghaei menegaskan bola ada di tangan Australia.

“Pemerintah Australia-lah yang memutuskan hubungan, bukan kami. Jadi mereka juga yang harus menentukan langkah berikutnya,” tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya