Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Sektor Energi Tertekan, Saham-saham Eropa Masuk Zona Merah

SABTU, 06 SEPTEMBER 2025 | 08:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Eropa ditutup melemah pada Jumat 5 September 2025 waktu setempat karena tertekan oleh sektor energi dan keuangan. 

Ketegangan politik Prancis juga berpengaruh pada pergerakan pasar. Prancis bersiap melakukan pemungutan suara kepercayaan, di mana koalisi minoritas yang dipimpin Perdana Menteri Francois Bayrou tampaknya berisiko runtuh. Skenario ini berpotensi memicu penurunan peringkat kredit dan meningkatkan risiko aksi jual paksa terhadap obligasi Prancis yang sudah tertekan.

Pelemahan saham-saham Eropa juga dipengaruhi oleh laporan data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan kekhawatiran akan adanya keretakan dalam ekonomi terbesar dunia.


Pertumbuhan lapangan kerja di AS melemah tajam pada Agustus, mengonfirmasi kondisi pasar tenaga kerja yang semakin longgar dan memperkuat prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini.

Indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600 berakhir turun 0,16 persen menjadi 541,21 poin.  

Indeks DAX Jerman juga jatuh 0,73 persen ke 23.596. Indeks FTSE Inggris ikut runtuh 0,09 persen ke 9.208. Indeks CAC di Prancis melorot 0,31 persen di posisi 7.674.

Saham perbankan regional turun 1,3 persen. Saham bank biasanya melemah ketika ada harapan pemangkasan suku bunga karena penurunan suku bunga akan mempersempit margin bunga bersih, menekan laba, serta mengurangi permintaan kredit.

Sektor energi menjadi yang terlemah sepanjang pekan dengan penurunan 3,2 persen. 

Saham Hexagon melonjak sekitar 7,4 persen setelah perusahaan teknologi industri asal Swedia itu sepakat menjual bisnis desain dan rekayasanya kepada Cadence dengan nilai 2,7 miliar Euro. 

Sektor asuransi jatuh  0,6 persen, sementara layanan keuangan melemah 0,3 persen.

Sektor properti, yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, menguat 1,6 persen. 

Saham Temenos anjlok 16 persen ke posisi terendah dalam indeks acuan setelah perusahaan perangkat lunak perbankan tersebut mendadak berpisah dengan CEO Jean-Pierre Brulard.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya