Berita

Ilustrasi (Foto: Tocgy Exchange)

Bisnis

Perdagangan Kripto Bakal Lebih Aman dengan AI Evolusioner

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2025 | 12:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dunia perdagangan aset digital atau kripto terus berkembang. Saat ini, perkembangannya kian pesat dibarengi oleh tren interaksi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

Memnafaatkan peluang itu, platform perdagangan kripto Tocgy Exchange meluncurkan sistem baru bernama AI Evolution Engine, agar transaksi kripto menjadi lebih pintar dan aman bagi penggunanya.

Pembaruan teknologi ini disebut mampu meningkatkan kemampuan respons perdagangan cerdas di platform, sekaligus memberikan jaminan stabilitas transaksi pada kondisi pasar ekstrem, seperti yang disampaikan oleh Dimas Pratama, Global Spokesperson Tocgy Crypto Block Inc, dalam keterangan resminya di Jakarta yang dikutip Kamis 4 September 2025. 


“Sistem AI evolusioner Tocgy memiliki kemampuan pemantauan real-time dan respons dinamis, yang dapat secara otomatis mengoptimalkan strategi pencocokan pesanan berdasarkan kedalaman pasar, perubahan arus pesanan, hingga tingkat latensi on-chain,” ujar Dimas. 

Dalam kondisi volatilitas tinggi, mekanisme pembatasan arus (AI throttling) akan aktif secara otomatis. Hal itu untuk memastikan sistem perdagangan tetap memiliki tingkat ketersediaan tinggi, sehingga mengurangi risiko kemacetan bagi pengguna. 

“Dengan begitu, risiko kemacetan transaksi bagi pengguna dapat ditekan seminimal mungkin,” imbuhnya.

Selain peningkatan performa dasar, AI juga diintegrasikan secara luas dalam sistem manajemen risiko Tocgy. 

Melalui cluster learning dan analisis perilaku, sistem dapat mengidentifikasi kebiasaan operasi pengguna serta potensi pola aktivitas abnormal, kemudian menyesuaikan tingkat hak akses akun atau memicu pemeriksaan risiko secara otomatis.

“Integrasi AI ini secara signifikan meningkatkan efisiensi deteksi penipuan dan aktivitas perdagangan mencurigakan di dalam platform. Hal ini menjadi pondasi penting dalam melindungi keamanan aset pengguna,” jelas Dimas.

Untuk memastikan transparansi dan keamanan operasional AI, Tocgy turut menggunakan sistem AAIDS guna mencatat serta memverifikasi jalur pengambilan keputusan serta umpan balik perilaku AI. 

Platform dapat secara real-time mengidentifikasi akun berisiko, alamat on-chain yang mencurigakan, serta aktivitas perdagangan abnormal, kemudian berkoordinasi sistem manajemen risiko untuk merespons seketika.

Dimas menegaskan, perdagangan kripto di masa depan akan semakin didominasi oleh sistem cerdas. 

“Tocgy percaya bahwa platform perdagangan modern harus menjadi sarana terpadu bagi manajemen risiko, dukungan strategi, dan kepercayaan pengguna. Implementasi AI Evolution Engine adalah langkah penting bagi Tocgy  sekaligus mendorong industri kripto  menuju era perdagangan bebas,” tegas Dimas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya