Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Alphabet Lolos dari Pemecahan Antitrust, Saham Melejit 9 Persen

KAMIS, 04 SEPTEMBER 2025 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan Amerika Serikat memutuskan untuk tidak memecah Alphabet dalam perkara antitrust, membuat raksasa teknologi itu terhindar dari regulasi besar yang sebelumnya mengancam bisnis intinya.

Putusan yang dibacakan Hakim Amit Mehta mendorong saham induk perusahaan Google tersebut melonjak 9 persen pada penutupan perdagangan Rabu, 3 September 2025, sekaligus menambah sekitar 210 miliar Dolar AS pada nilai pasarnya.

Dengan keputusan ini, Google tetap diperbolehkan mengendalikan peramban Chrome dan sistem operasi Android. Namun, pengadilan melarang kontrak eksklusif tertentu dengan produsen perangkat dan pengembang peramban. 


Google juga masih diizinkan membayar mitra seperti Apple agar mesin pencarinya tampil sebagai default di perangkat iPhone dan iPad. Saham Apple ikut terdongkrak, naik 3,8 persen.

“Hasil ini menghilangkan beban hukum besar dan menunjukkan bahwa pengadilan memilih langkah pragmatis ketimbang menghancurkan bisnis,” kata Matt Britzman, analis ekuitas senior Hargreaves Lansdown, dikutip dari Reuters, Kamis 4 September 2025.

Analis menilai, keputusan ini membuka peluang kemitraan lebih erat antara Alphabet dan Apple, termasuk potensi integrasi Gemini AI ke iPhone generasi berikutnya.

“Pembayaran dari Google merupakan sumber pendapatan besar bagi Apple, dan fakta bahwa kerja sama ini bisa terus berlanjut jelas melegakan,” kata Ben Barringer, Kepala Riset Teknologi Quilter Cheviot.

Saham Alphabet sempat menyentuh rekor intraday di 231,31 Dolar AS dan sudah naik hampir 22 persen sepanjang tahun ini, mengungguli indeks S&P 500, meski masih tertinggal dari Meta.

Sementara itu, laporan Bloomberg menyebut Apple tengah dalam pembicaraan awal untuk memanfaatkan Gemini AI guna memperbarui asisten suara Siri.

Sebagai catatan, pemerintah AS telah menggugat Google sejak 2020 atas tuduhan monopoli pencarian online melalui kesepakatan eksklusif dengan produsen perangkat dan pengembang peramban. 

Saat ini, saham Alphabet diperdagangkan pada 20,3 kali ekspektasi pendapatan, lebih murah dibanding sebagian besar saham Magnificent Seven maupun indeks S&P 500.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya