Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto: Kemenag)
Kementerian Agama RI secara resmi membuka pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3.
Acara pembukaan PPG 2025 juga diawali dengan doa lintas agama. Momen ini menjadi simbol kuat persatuan dan harmoni dalam keberagaman, sekaligus penegasan bahwa guru agama, apa pun latar keyakinannya, memiliki peran penting menjaga keutuhan bangsa.
Menteri Agama (Menag) RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., dalam pidatonya mengatakan, kunci membangun bangsa adalah melalui pendidikan, dan guru adalah sub-budaya di dalamnya.
Maka, katanya, sertifikasi profesi guru menjadi sangat penting.
Menteri Nasaruddin Umar memaparkan empat kriteria fundamental yang harus dimiliki seorang guru profesional, yaitu; guru profesional harus mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), belajar bagaimana mengajar (learning how to teach), mengajar bagaimana belajar (teaching how to learn), dan mengajar bagaimana mengajar (teaching how to teach).
Guru juga bukan sekadar pengajar (teacher) dengan pendidik sejati. Guru yang hebat, menurutnya, adalah yang mampu menerapkan active learning dan membangkitkan semangat belajar murid.
“Guru tidak identik dengan penceramah. Guru adalah pengajar dan pendidik. Bukan karena hebat membuat anak tertawa atau bersedih,” ujarnya.
Menurut Data Kemenag ada 206.411 guru madrasah dan guru pendidikan agama. yang ikut PPG dalam Jabatan pada tahun ini. Sementara, tahun lalu ada 29.933 guru.
Lonjakan ini adalah capaian monumental yang membuktikan komitmen negara dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Menag bersyukur dengan peningkatan ini. Capaian monumental ini menunjukkan komitmen negara untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Dari total peserta tersebut, Kemenag berhasil menuntaskan sertifikasi 91.028 Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam jabatan di sekolah. Artinya, PPG guru PAI tuntas tahun ini.
Capaian ini adalah kali pertama dalam perjalanan PPG Kemenag.
Selain guru PAI, sertifikasi juga diberikan kepada guru lintas agama dan madrasah, meliputi 10.848 guru Pendidikan Agama Kristen, 5.558 guru Pendidikan Agama Katolik, 3.771 guru Pendidikan Agama Hindu, 530 guru Pendidikan Agama Buddha serta 94.736 guru madrasah.
Pencapaian ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan SDM unggul, serta Asta Protas Kemenag untuk mewujudkan pendidikan ramah, unggul, dan terintegrasi.
“Guru adalah profesi mulia," ujar Menag. Ia menekankan pentingnya penghargaan negara terhadap peran guru.
Menag berpesan agar guru memandang PPG sebagai ruang transformasi, bukan hanya syarat administratif. “Dengan sertifikasi ini, kami berharap Bapak-Ibu guru semakin berintegritas, profesional, dan menjadi teladan generasi penerus bangsa,” pungkas Menag.