Berita

Diplomat KBRI Lima yang tewas ditembak saat bersepeda, Zetro Leonardo Purba (Foto: Peru21)

Dunia

Pemerintah Peru Janji Selidiki Penembakan Diplomat Indonesia

RABU, 03 SEPTEMBER 2025 | 07:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Peru menyampaikan belasungkawa atas kematian diplomat Indonesia, Zetro Leonardo Purba, yang tewas ditembak di ibu kota Lima pada Senin malam, 1 September 2025, waktu setempat. 

Kementerian Luar Negeri Peru dalam pernyataannya pada Selasa berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh, dan memastikan akan memberikan perlindungan maksimal kepada duta besar, staf kedutaan, dan warga negara Indonesia di negara tersebut.

“Kementerian Luar Negeri akan terus memberikan dukungan penuh kepada otoritas Indonesia dan memastikan kejahatan ini diselidiki secara tuntas,” demikian pernyataan resmi yang dikutip dari Associated Press, Rabu, 3 September 2025.


Zetro, 40 tahun,  yang bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Lima, ditembak tiga kali saat sedang bersepeda bersama istrinya, hanya beberapa meter dari apartemen tempat mereka tinggal. 

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria berhelm menembak Zetro dua kali hingga terjatuh, lalu menembaknya sekali lagi sebelum kabur dengan sepeda motor yang dikendarai orang lain.

Kepala Kepolisian Nasional Peru, Victor Guivar, menduga penembakan ini merupakan pembunuhan berencana. 

“Berdasarkan ciri-ciri fisik yang terlihat di rekaman kamera, pelaku kemungkinan adalah warga negara asing,” kata Guivar kepada TV Peru.

Zetro diketahui baru lima bulan tinggal di Lima bersama istri dan anak-anaknya. 

Seorang staf Kedutaan Indonesia, Irwan Butapierre, menyebut tingginya angka kriminalitas di ibu kota Peru sebagai penyebab utama tragedi ini. 

“Peru adalah negara yang tidak aman. Dia bersepeda dengan tenang, tidak menyangka akan ada bahaya,” ujar Irwan kepada harian La Republica.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, mengecam keras insiden ini dan meminta pemerintah Peru melakukan penyelidikan yang cepat, transparan, dan menyeluruh. 

“Kami percaya Peru akan memastikan perlindungan terbaik bagi staf kedutaan, keluarga mereka, dan warga negara Indonesia di sana,” ujarnya.

Pemerintah Peru di bawah Presiden Dina Boluarte tengah menghadapi lonjakan kriminalitas yang signifikan. Data resmi menunjukkan sebanyak 6.041 orang tewas akibat pembunuhan sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025, angka tertinggi untuk periode yang sama sejak 2017. 

Selain itu, kasus pemerasan mencapai 15.989 laporan antara Januari dan Juli 2025, naik 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini membuat keamanan di Peru menjadi sorotan, terutama bagi warga negara asing yang tinggal di sana.

Insiden penembakan Zetro terjadi hanya sebulan setelah Boluarte menyelesaikan kunjungan diplomatik ke Istana Merdeka Jakarta, di mana ia dan Presiden Prabowo Subianto merayakan 50 tahun hubungan diplomatik antara Peru dan Indonesia.

Mereka juga menandatangani perjanjian perdagangan bebas untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya