Berita

Ilustrasi (Foto: AI/ChatGPT)

Bisnis

Angka Pengangguran di Jerman Tembus 3 Juta Orang

SABTU, 30 AGUSTUS 2025 | 13:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angka pengangguran di Jerman terus naik tajam dalam satu dekade terakhir dan mencapai tiga juta orang untuk pertama kalinya sejak 2015.

Laporan ketenagakerjaan yang dirilis Jumat, 29 Agustus 2025, menunjukkan ada kenaikan 46.000 orang dibanding bulan sebelumnya. Total pengangguran kini mencapai 3,02 juta orang, atau sekitar 6,4 persen dari populasi.

Kepala Badan Ketenagakerjaan Federal, Andrea Nahles, menyebut kondisi ini disebabkan oleh lemahnya ekonomi Jerman dalam beberapa tahun terakhir.


"Pasar tenaga kerja masih diwarnai oleh stagnasi ekonomi beberapa tahun terakhir," ujar Nahles, dikutip dari MSN, Sabtu, 30 Agustus 2025. 

"Namun, ada juga tanda-tanda awal stabilisasi," tambahnya.

Ekonomi terbesar Uni Eropa ini memang terus tertekan. Pada 2023, ekonomi Jerman berkontraksi 0,3 persen dan kembali menyusut 0,2 persen pada 2024. Tahun ini, setelah sempat tumbuh 0,3 persen pada kuartal pertama, ekonomi kembali turun 0,3 persen pada kuartal kedua akibat ketidakpastian tarif baru dari Amerika Serikat.

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperingatkan Jerman bisa mengalami tiga tahun berturut-turut tanpa pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini diperparah oleh keputusan Berlin menghentikan impor energi murah dari Rusia, yang sebelumnya menjadi penopang utama industri Jerman. Harga gas Eropa melonjak setelah pasokan gas pipa dari Rusia terhenti dan pipa Nord Stream disabotase pada akhir tahun yang sama. 

Sebelum sanksi, Jerman mendapatkan 55 persen gasnya dari Rusia, tetapi kini harus beralih ke impor gas alam cair (LNG) yang lebih mahal dari Amerika Serikat dan Qatar.

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, mengakui pekan lalu bahwa negaranya tengah menghadapi “krisis struktural”, bukan sekadar kelemahan ekonomi sementara.

"Industri-industri utama seperti segmen otomotif tidak lagi benar-benar kompetitif," ujarnya.

Data terbaru menunjukkan sektor otomotif Jerman kehilangan lebih dari 51.000 pekerjaan hanya dalam setahun terakhir, menambah tekanan pada pasar tenaga kerja dan memperburuk krisis ekonomi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya