Berita

Kolase kerusuhan di Jakarta dan Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Politik

Shadow Connection Ancam Pemerintahan Prabowo Lewat Aksi Anarkis

SABTU, 30 AGUSTUS 2025 | 04:05 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia diduga karena adanya black operation kecil dari kelompok politik yang tidak puas dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Pengamat politik dan kebijakan publik Adib Miftahul menyebut kelompok itu sebagai shadow connection yang bertujuan untuk mendelegitimasi pemerintahan Prabowo.

“Demo tanggal 25 (Agustus) sekarang 28 tapi dipaksakan juga ada tanggal 29, menurut saya jelas polanya hampir sama. Pesannya jelas bahwa isu soal tunjangan DPR yang menyakiti rakyat, isu soal PHK dan lain sebagainya itu hanya bridging saja sebenarnya, hanya pijakan. Pijakan-pijakan inilah yang dipakai menurut saya shadow connection,” kata Adib dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat malam, 29 Agustus 2025.


“Kenapa saya katakan shadow connection? Ini orang penunggang gelap, pihak-pihak penunggang gelap yang terkoneksi secara nonstruktural menurut saya. Terkoneksi nonstruktural. Kenapa terkoneksi? Ya ini bayang-bayang yang akhirnya mempunyai tujuan yang sama untuk melakukan penekanan kepada Pemerintahan Prabowo,” tambahnya.

Adib lantas mengaitkan dengan kebijakan Prabowo yang banyak membuat gusar para pihak pengeruk sumber daya alam dengan serakah. 

“Kenapa mereka harus menekan kepada pemerintahan Prabowo? Karena mereka sekarang sudah menjadi bayang-bayang yang memang untuk era kekuasaan sekarang tersingkirkan,” jelasnya.

“Mereka merasa bahwa shadow connection ini tidak punya keuntungan di era rezimnya Prabowo yang banyak mengeluarkan kebijakan prorakyat,” pungkas Adib.

Besar dugaannya, shadow connection ini merupakan orang-orang yang menikmati kue kekuasaan dan ekonomi di era pemerintahan sebelumnya. Dengan kata lain, shadow connection ini diduga merupakan gerbong dari rezim Presiden ke-7 RI Joko Widodo. 

Selanjutnya mereka merencanakan suatu cipta kondisi melalui berbagai aksi demonstrasi yang ujungnya melemahkan pemerintahan Prabowo.

Hal itu terlihat dengan pernyataan Koordinator Laskar Cinta Jokowi, Suhandono Baskoro yang dengan terang-terangan menyerang kewibawaan Prabowo atas kondisi keamanan yang terjadi imbas demonstrasi besar.

“Kerusuhan di depan DPR adalah bukti nyata bahwa negara gagal menjamin rasa aman rakyatnya. Presiden sebagai kepala negara bertanggung jawab penuh. Jika tak mampu lebih baik mundur demi kebaikan bangsa,” kata Suhandono dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis malam, 28 Agustus 2025.

Laskar Cinta Jokowi yang dikenal sebagai kelompok relawan pendukung Jokowi, menyatakan wibawa negara akan hancur jika kegaduhan sosial tidak mampu ditangani.

"Kita tidak boleh membiarkan kekerasan di jalanan menjadi wajah demokrasi kita. Tugas presiden adalah memastikan ketertiban berjalan, bukan membiarkan rakyat saling bentrok. Kalau presiden tidak bisa menjalankan bagaimana masa depan negara ini?" tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya