Berita

Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa (Foto: AFP)

Dunia

Presiden Portugal Juluki Trump Aset Rusia

JUMAT, 29 AGUSTUS 2025 | 19:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, secara terbuka menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai aset Rusia. 

Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Rebelo de Sousa dalam acara Summer University Partai Sosialis Demokrat (PSD) di Castelo de Vide, Portugal, dan disiarkan oleh CNN Portugal.

“Presiden dari kekuatan super terbesar di dunia, objektifnya, adalah aset Soviet atau Rusia,” tegas Rebelo de Sousa, seperti dimuat Kyv Post, Jumat, 29 Agustus 2025. 


Ia lebih lanjut memperingatkan para pemimpin Eropa agar tidak meremehkan dampak dari Trump dan gerakan politiknya.

“Eropa telah meremehkan Trump dan Trumpisme, dan itu berbahaya bagi keseimbangan kekuatan global," tegasnya. 

Dalam pidatonya, Rebelo de Sousa menilai kepemimpinan Trump justru menguntungkan Rusia di tengah perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. 

Menurutnya, meski Washington kerap melontarkan ancaman sanksi terhadap Moskow, janji-janji itu tidak pernah benar-benar dijalankan.

“Secara objektif, kepemimpinan baru Amerika Serikat telah secara strategis menguntungkan Federasi Rusia,” ujarnya.

Ia juga menuding Trump berperan sebagai mediator yang hanya berniat bernegosiasi dengan satu pihak, yakni Rusia, sementara Kyiv dan negara-negara Eropa seharusnya lebih tegas dalam memastikan keterlibatan mereka dalam perundingan.

Komentar Rebelo de Sousa menambah panjang daftar tuduhan lama soal hubungan Trump dengan Moskow. 

Sejak dekade 1980-an, Trump kerap dikaitkan dengan dugaan perekrutan oleh KGB. Mantan pejabat intelijen Kazakhstan, Alnur Mussayev, bahkan pernah mengklaim bahwa Trump direkrut KGB pada 1987 dengan nama sandi “Krasnov.”

Klaim serupa juga pernah disampaikan Yuri Shvets, mantan perwira KGB, yang menyebut Trump “dipupuk sebagai aset Rusia” dan sering menggemakan propaganda anti-Barat.

Langkah Trump yang baru-baru ini mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Alaska untuk membicarakan kesepakatan damai menyeluruh dinilai banyak analis sebagai keuntungan besar bagi Kremlin.

“Pertemuan Alaska adalah kemenangan diplomatik mutlak bagi Vladimir Putin," ujar Samantha Vinograd, mantan penasihat senior Dewan Keamanan Nasional AS.

Sementara itu, sejumlah kalangan di Eropa khawatir bahwa pendekatan Trump justru akan melemahkan posisi Ukraina dan memperkuat pengaruh Rusia di kawasan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya