Berita

Tank Israel (Foto: Reuters)

Dunia

Israel Tetapkan Gaza City Zona Tempur, Ratusan Ribu Sipil Terjebak

JUMAT, 29 AGUSTUS 2025 | 19:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Israel pada Jumat, 29 Agustus 2025, secara resmi menyatakan Gaza City, kota terbesar di Jalur Gaza, sebagai zona tempur berbahaya. 

Militer Israel menyebut langkah ini merupakan tahap awal dari operasi ofensif yang direncanakan, bersamaan dengan ditemukannya dua jenazah sandera.

Dalam pernyataannya, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menegaskan pihaknya akan meningkatkan serangan di Gaza City hingga seluruh sandera berhasil dipulangkan.


“Kami akan mengintensifkan serangan sampai kami membawa pulang semua sandera yang diculik dan membongkar Hamas,” kata Adraee, seperti dimuat Associated Press.

Keputusan Israel ini juga mengakhiri jeda harian pertempuran yang sebelumnya berlangsung dari pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat untuk memberi kesempatan masuknya bantuan kemanusiaan. 

Penangguhan jeda ini memicu kekhawatiran organisasi bantuan internasional.

Badan kemanusiaan PBB menilai kebijakan terbaru Israel akan membawa dampak buruk bagi ratusan ribu warga Gaza yang sudah kelelahan akibat perang, kelaparan, dan pengungsian berulang kali.

“Kami sangat prihatin dengan pengumuman militer ini dan memprediksi ofensif akan berdampak mengerikan bagi orang-orang yang sudah kelelahan, kurang gizi, kehilangan keluarga, terlantar, dan kekurangan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup,” demikian pernyataan PBB.

Meski banyak warga Gaza memilih mengungsi, sebagian tetap bertahan. Gereja Keluarga Kudus di Gaza City, yang menampung sekitar 440 orang, memastikan mereka tidak akan meninggalkan tempat perlindungan tersebut.

“Ketika kami merasa bahaya, orang-orang bergerak mendekat ke dinding atau tempat yang lebih terlindung. Kami tidak punya banyak cara untuk melindungi diri, tapi kami akan tetap bersama warga," kaya Farid Jubran, salah satu pengurus gereja.

Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi telah menemukan dua jenazah sandera, termasuk Ilan Weiss dari Kibbutz Be’eri, korban serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menjadi awal konflik berkepanjangan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan operasi militer akan terus dilakukan hingga semua sandera kembali.

“Kampanye untuk memulangkan para sandera terus berjalan tanpa henti. Kami tidak akan berhenti atau diam sampai seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah gugur, kembali ke rumah,” tegas Netanyahu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya