Berita

Anggota DPR RI Berjoget saat sidang tahunan. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Politik

Rakyat Hanya Butuh Empati dari Anggota DPR

KAMIS, 28 AGUSTUS 2025 | 13:34 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Aksi sejumlah anggota DPR RI yang berjoget saat sidang tahunan usai diumumkan kenaikan tunjangan wajar menuai reaksi negatif publik. 

Menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat, peristiwa itu langsung memunculkan dua kubu yaitu kubu rakyat dan kubu DPR.

“Boleh aja anggota dewan joget-joget, tapi di sisi lain saya juga memahami kenapa kemudian rakyat langsung merespon negatif joget-joget itu. Karena dianggapnya anggota dewan ini tidak berempati dengan situasi mereka yang saat ini sedang susah,” katanya lewat kanal YouTube, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.


Ia menyinggung bahwa 10 tahun pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengajarkan "romantisme” kepada masyarakat. Di mana rakyat mendapatkan bansos atau BLT ketika sedang kesusahan.

Namun, situasi kini berbeda. Presiden Prabowo Subianto memilih melakukan efisiensi dan sesungguhnya rakyat mendukung hal tersebut. 

Sayangnya, di saat yang bersamaan anggota dewan justru mendapat kenaikan tunjangan. Sehingga membuat rakyat geram dan turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa.

"Rakyat menganggap elite politik ekonomi berkolaborasi membuat kebijakan yang menguntungkan segelintir pihak tetapi membebani rakyat. Contoh yang paling mudah ini tentang tunjangan yang diterima oleh anggota DPR," jelasnya.

Maka dari itu, Founder Lembaga Survei Kedai KOPI tersebut menekankan, hal terpenting yang dibutuhkan masyarakat adalah rasa empati dari para penguasa. 

"Misal kalau macet, ya bareng-bareng. Tidak perlu pejabat merasa kalau macet harus duluan,” Jadi kalau bisa bikin meeting jangan di tempat yang berjauhan, deket-deket aja dan jangan di jam macet. Kalaupun di jam macet ya berangkat lebih awal," pungkas Hensat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya