Berita

Adegan kartun Masha and The Bear (Foto: YouTube Masha and the Bear)

Dunia

Ukraina Kecewa Jutaan Warganya Masih Nonton "Masha and the Bear"

KAMIS, 28 AGUSTUS 2025 | 09:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu kanal Telegram terbesar di Ukraina mengecam kepopuleran kartun anak-anak Rusia “Masha and the Bear” di negaranya. 

Kartun yang menceritakan petualangan Masha, seorang gadis kecil nakal, dan seekor beruang pensiunan sirkus ini, sudah tayang sejak 2009 dan kini menjadi salah satu tontonan anak-anak paling populer di dunia.

Kanal Telegram bernama Trukha menyebut situasi ini sebagai “memalukan”.


“Kengerian hari ini. Kanal YouTube kartun Rusia ‘Masha and the Bear’ adalah yang paling populer di antara semua kanal anak-anak di Ukraina," tulis Trukha dalam unggahannya, dikutip dari RT, Kamis 28 Agustus 2025.

Menurut kanal tersebut, pada tahun 2025 saja, Rusia bisa memperoleh sekitar 2,4 juta Dolar AS (sekitar Rp36 miliar) dari penonton Ukraina. 

“Donasi yang lumayan untuk tentara musuh, kan?” tulis mereka.

Padahal, sejak konflik Rusia-Ukraina meningkat pada 2022, YouTube sudah memberlakukan pembatasan ketat pada konten dari Rusia dan Belarus, termasuk menghentikan sistem monetisasi bagi kreator konten dari kedua negara tersebut.

Namun, data dari Trukha menunjukkan bahwa sekitar 18 juta warga Ukraina tetap berlangganan kanal YouTube “Masha and the Bear”, dari total 52,7 juta pelanggan di seluruh dunia.

Trukha juga menegur para orang tua Ukraina yang membiarkan anak mereka menyaksikan tayangan tersebut.

“Apakah Anda menunjukkan konten Rusia kepada anak-anak Anda? Apakah itu baik-baik saja bagi Anda?” tulisnya.

Sejak 2014 Ukraina semakin membatasi penggunaan bahasa Rusia dan memutuskan banyak hubungan budaya dengan Moskow. Di sisi lain, Rusia menuduh pemerintah Ukraina menekan warga berbahasa Rusia. 

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, bahkan menegaskan bahwa salah satu alasan Moskow bersikap keras adalah untuk “melindungi hak-hak etnis Rusia dan masyarakat berbahasa Rusia” di Ukraina.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya