Berita

Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu di Rumah Besar Gatot Kaca, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Agustus 2025. (Foto: RMOL/Raiza Andini)

Bisnis

Diungkap Wamen Investasi

Premanisme Birokrasi Bikin Pendapatan Negara Nyungsep

RABU, 27 AGUSTUS 2025 | 18:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu menyebut Indonesia memiliki kekayaan alam yang cukup besar dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun, potensi itu selalu diintervensi oleh premanisme birokrasi yang bisa menurunkan pendapatan negara.

"Apakah korupsi, siapa tuh sebut tadi, premanisme. Saya baru dapat data premanisme itu menciptakan variable cost 5-30 persen daripada cost produksi. Premanisme ini jangan cuma dianggap seperti ormas-ormas itu aja bos. Premanisme birokrasi, premanisme aparat hukum, kita buka-bukaan aja lah," kata Wamen Todo dalam acara diskusi publik Berani Bicara #4 bertemakan ‘Akankah Realisasi Investasi 2025 Capai Target? di Rumah Besar Gatot Kaca, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Agustus 2025.

Menurut dia, negara China mampu memproduksi sejumlah barang dengan harga jauh lebih murah, lantaran tidak ada premanisme birokrasi yang menghambat ekonomi domestik dan investasi yang masuk ke dalam negeri.


Lanjut Todo, pelenyapan premanisme merupakan salah satu strategi untuk mengelola sumber daya alam Indonesia dengan baik demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Ia menganalogikan seperti pengusaha yang setiap tahunnya hanya mendapatkan Rp100 juta, maka usaha yang dilakukannya tidak akan berkembang karena adanya aksi premanisme birokrasi tersebut.

"Apa yang mau dikerjakan? Cost bayar gaji, cost bayar listrik, cost kantor, begitu-begitu aja. Maka kita butuh masukan, suntikan baru. Ini sederhananya begitu," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya