Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Risa Kusumaningrum: Jika Benar The Fed Pangkas Suku Bunga, Itu Kabar Positif untuk Indonesia

SENIN, 25 AGUSTUS 2025 | 12:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), diproyeksikan akan memangkas suku bunga acuan pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 17 September 2025. 

Serangkaian pemotongan suku bunga dana federal akan mengarah pada pengurangan suku bunga hipotek serta suku bunga pinjaman mobil dan pinjaman konsumen lainnya. 

Co-Founder and Chief Reprentative Officer (CRO)  untuk pasar Asia Pasifik dan Middle East di Scalemind Media, Risa Kusumaningrum, mengungkapkan, 
proyeksi The Fed untuk memangkas suku bunga akan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia. Bahkan, menurutnya, dampaknya bisa terasa hingga akhir tahun 2025. 

proyeksi The Fed untuk memangkas suku bunga akan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia. Bahkan, menurutnya, dampaknya bisa terasa hingga akhir tahun 2025. 

"Pemangkasan suku bunga The Fed akan membuat imbal hasil aset di Amerika Serikat (AS) menjadi kurang menarik bagi investor. Akibatnya, modal asing berpotensi mengalir ke pasar negara berkembang seperti Indonesia untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi. Masuknya modal ini akan meningkatkan permintaan terhadap Rupiah dan berpotensi memperkuat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS," ujar Risa kepada RMOL, Senin 25 Agustus 2025. 

Dampak lainya adalah kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Risa, arus modal asing yang masuk tidak hanya berdampak pada nilai tukar, tetapi juga pada pasar modal. Dana ini biasanya akan masuk ke instrumen-instrumen investasi, termasuk saham. Hal ini dapat mendorong kenaikan IHSG.

Risa, yang berperan krusial dalam ekspansi Carsome, pionir otomotif digital Asia Tenggara yang berbasis di Malaysia, ini juga mengungkapkan dampak dari pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan membuka ruang pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia. 

"Dengan kondisi global yang lebih akomodatif, Bank Indonesia akan memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk melonggarkan kebijakan moneternya, yaitu dengan memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Penurunan BI Rate akan menurunkan biaya pinjaman, mendorong konsumsi, dan merangsang investasi di dalam negeri," paparnya.

Dampak kombinasi dari penguatan Rupiah, kenaikan pasar modal, dan potensi penurunan suku bunga domestik, akan menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"Biaya produksi dan investasi yang lebih rendah dapat meningkatkan daya saing dan mendorong ekspansi bisnis," ujarnya. 

Risa yang pernah memimpin proses IPO di Australia Stock Exchange dan Nasdaq, hingga mengeksekusi audit Sarbanes-Oxley, standar audit tertinggi di Amerika Serikat, menekankan, jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga sesuai proyeksi, ekonomi Indonesia diperkirakan akan merasakan dampak positif dari stabilitas makroekonomi yang lebih baik. 

Namun, perlu dicatat bahwa dampak ini juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal, seperti stabilitas politik dan kebijakan fiskal pemerintah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya