Berita

Massa Aliansi Remaja Indonesia Bersatu (Ajaib) gelar demo di KPK (Foto: RMOL/Jamaludin Akmal)

Politik

Aliansi Remaja Indonesia Bersatu Kritik Keras Kinerja BGN

JUMAT, 22 AGUSTUS 2025 | 11:38 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aliansi Remaja Indonesia Bersatu (Ajaib) menuntut reformasi di Badan Gizi Nasional (BGN).

Ajaib juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  turun tangan memastikan anggaran negara benar-benar digunakan secara bersih dan berpihak pada masyarakat.

Hal itu disampaikan puluhan orang saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.


Ketua Koordinator Aksi Ajaib, Firli,  mengatakan, unjuk rasa digelar sebagai bentuk kekecewaan atas lemahnya kinerja BGN, serta gagalnya dalam menjalankan mandat untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

"Persoalan di tubuh BGN tidak bisa lagi dipandang sebagai masalah teknis semata, melainkan menyangkut integritas lembaga negara dalam memenuhi hak dasar rakyat," kata Firli dalam keterangan yang diterima RMOL di Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.

Firli membeberkan, setidaknya ada lima persoalan mendasar yang melatarbelakangi kritik terhadap BGN. 

Pertama, lambannya respons terhadap kasus gizi buruk dan distribusi makanan. Contohnya, kasus temuan makanan bercampur belatung yang diberikan kepada siswa di daerah terpencil. Hal itu dianggap sebagai kegagalan sistem pengawasan.

Kedua, birokrasi BGN dinilai kaku dan menghambat kolaborasi dengan pihak swasta, LSM, maupun komunitas lokal. 

Salah satunya pengajuan dapur sehat di Sorong, Papua Barat Daya, yang ditolak meski di lapangan belum tersedia dapur sesuai standar.

Ketiga, transparansi dan akuntabilitas lembaga dinilai nyaris absen. Publik tidak memiliki akses terhadap data jumlah dapur sehat, kondisi gizi terkini, maupun penggunaan anggaran. 

Kondisi ini kata Firli, memunculkan dugaan pemborosan hingga potensi penyalahgunaan dana.

Keempat, struktur organisasi BGN yang dipimpin Prof Dadan Hidayana dinilai terlalu didominasi purnawirawan TNI-Polri. 

Menurut Ajaib, posisi strategis semestinya diisi profesional di bidang gizi dan kesehatan masyarakat, bukan ditata dengan pola militeristik.

Kelima, mekanisme verifikasi dapur gizi disebut manipulatif dan tidak fair, sehingga menghambat percepatan program dapur makanan bergizi, dan membuka ruang penyalahgunaan kewenangan.

Dalam aksinya, Ajaib menuntut reformasi total di tubuh BGN, mulai dari percepatan respons lapangan, pembenahan distribusi, keterbukaan data, hingga evaluasi menyeluruh terhadap personel dan tata kelola.

Firli juga mendesak KPK turun tangan memeriksa BGN untuk memastikan anggaran negara benar-benar digunakan secara bersih dan berpihak pada masyarakat.

"BGN jangan sampai hanya jadi macan kertas. Besar dalam struktur, tapi lemah dalam aksi. Generasi bangsa berhak mendapatkan gizi yang layak, dan itu tidak bisa ditawar," pungkas Firli.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya