Berita

Tersangka kasus suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Ong Chandra berusaha menutupi wajah saat digiring KPK, Kamis, 21 Agustus 2025. (Foto: RMOL/Jamaludin)

Hukum

Pengusaha Tambang Rudy Ong Digiring KPK Sembari Diborgol

KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 | 21:53 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tersangka kasus suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Ong Chandra akhirnya diciduk setelah beberapa kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pantauan RMOL, Rudy Ong tiba di Gedung Merah Putih KPK Jakarta pada pukul 21.38 WIB, Kamis, 21 Agustus 2025.

Rudy Ong tercatat menjadi komisaris di empat perusahaan, yakni PT Sepiak Jaya Kalimantan Timur, PT Cahaya Bara Kalimantan Timur, PT Bunga Jadi Lestari, dan PT Anugrah Pancaran Bulan.


Rudy Ong juga tercatat sebagai pemegang 5 persen saham PT Tara Indonusa Coal. Saat tiba di KPK, ia langsung digiring petugas menuju ruang pemeriksaan di lantai dua Gedung Merah Putih.

Sembari tangan terborgol, Rudy Ong menolak masuk melalui pintu khusus untuk tersangka, dan menerobos lewat pintu yang biasa dilalui tamu. Ia juga sibuk menutupi wajah ketika hendak dipotret awak media.

"Hari ini penyidik melakukan jemput paksa terhadap saudara ROC (Rudy Ong Chandra) terkait perkara pengurusan izin pertambangan di wilayah Kaltim periode 2013-2018," kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo.

Rudy Ong sebelumnya mangkir saat dipanggil pada Selasa, 29 Juli 2025 dan pada Senin, 23 Juni 2025.

Sebelumnya, Rudy Ong telah diperiksa tim penyidik pada Jumat, 20 Desember 2024. Saat itu, ia didalami soal peran dalam proses pengurusan IUP yang pernah dilakukannya.

Pada Kamis, 26 September 2024, KPK resmi mengumumkan proses penyidikan dugaan suap IUP di Kaltim. Di mana, proses penyidikan ini dimulai pada 19 September 2024. Dalam kasus ini, KPK menetapkan 3 orang tersangka.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya