Berita

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Beni Pramula. (Foto: Dok Pribadi)

Nusantara

Beni Pramula Tawarkan Konsep 5 Sila for SDGs di Bangkok

KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 | 19:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Lima ide besar dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dikupas dalam acara "5th International Youth Forum (IYF) 2025" di United Nations Conference Centre (UNCC) Bangkok, Thailand pada 21 hingga 22 Agustus 2025. 

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Beni Pramula menamai ide tersebut dengan "5 Sila for SDGs".

President of Asian-African Youth Government AAYG 2015-2020 itu mengurai, pertama adalah konsep no poverty atau tanpa kemiskinan. Caranya dengan mengembangkan program pelatihan keterampilan dan akses keuangan inklusif untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin. 


Kedua, zero hunger atau tanpa kelaparan. Ia menekankan pengembangan program pertanian berkelanjutan dan akses pasar yang lebih baik untuk meningkatkan produksi pangan dan mengurangi kemiskinan. 

"Prinsip ketiga adalah climate action atau penanganan perubahan iklim. Penting untuk bisa mengembangkan kebijakan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim," kata Beni Pramula dalam siaran persnya, Kamis, 21 Agustus 2025.

Keempat, sambung Beni, adalah prinsip peace, justice dan strong institutions atau perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.

Menurut mantan Ketua Umum DPP IMM ini, perlu ada pengembangan program pendidikan dan kesadaran tentang hak asasi manusia dan keadilan, serta meningkatkan akses ke sistem peradilan yang adil dan efektif. 

"Terakhir, partnerships for the goals atau kemitraan untuk mencapai tujuan. Harus ada pengembangan kemitraan antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan SDGs," lanjutnya.

Kelima prinsip ini terinspirasi dari nilai-nila luhur yang terkandung dalam Pancasila. Dia menilai, Pancasila telah berperan penting membentuk identitas bangsa dan memandu Indonesia menuju masyarakat yang lebih makmur dan setara.

"Jadi Pancasila memiliki relevansi yang kuat dengan agenda pembangunan berkelanjutan global. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan Indonesia dapat menjadi landasan moral dan etis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya