Berita

Ilustrasi (Foto: 9News)

Bisnis

Commonwealth Batal PHK Karyawan yang Hampir Digantikan AI

KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 | 11:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Commonwealth Bank Australia (CBA) membatalkan rencana pemangkasan 45 pekerjaan di pusat panggilan yang sebelumnya akan digantikan oleh chatbot AI.

Bank yang membukukan laba tahunan 10,25 miliar dolar Australia (sekitar Rp106 triliun) itu awalnya mengumumkan puluhan posisi akan terdampak akibat investasi dalam teknologi AI yang diklaim akan membuat layanan lebih cepat dan mudah bagi nasabah.

Namun, Serikat Pekerja Sektor Keuangan (FSU) menyatakan CBA akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Sebagai gantinya, bank menawarkan para pegawai pilihan untuk tetap bekerja, pindah ke posisi lain, atau mengambil PHK sukarela.


Meski begitu, FSU menilai sudah ada kerusakan akibat rencana tersebut, karena 45 pegawai sempat cemas mengenai masa depan pekerjaan mereka.

Keputusan pembatalan PHK ini muncul setelah perselisihan antara CBA dan FSU dibawa ke Komisi Pekerjaan yang Adil.

"Ini kemenangan besar bagi para pekerja dan bukti apa yang bisa dicapai jika mereka bersatu. Namun ini bukan sekadar kemenangan," kata Julia Angrisano, Sekretaris Nasional FSU, dikutip dari 9News, Kamis 21 Agustus 2025.

FSU menuduh CBA menggunakan alasan inovasi untuk menutupi pemangkasan pekerjaan.

"Menggunakan AI sebagai kedok untuk memangkas pekerjaan yang aman adalah praktik penghematan biaya yang sinis, dan para pekerja mengetahuinya," tegas Angrisano.

FSU juga menegaskan bahwa para pegawai ingin dilibatkan dalam diskusi soal penerapan teknologi baru di sektor perbankan, termasuk mendapatkan pelatihan agar tetap relevan dengan pekerjaan masa depan.

Menanggapi hal itu, juru bicara CBA mengakui bahwa keputusan awal memangkas 45 posisi adalah sebuah kesalahan.

"Penilaian awal kami tidak mempertimbangkan semua aspek bisnis secara memadai, sehingga kami keliru menilai peran-peran itu tidak lagi diperlukan," ujarnya.

CBA telah meminta maaf kepada para pegawai dan memberikan mereka beberapa opsi: tetap di posisi sekarang, pindah ke peran lain, atau mengambil paket pengunduran diri sukarela.

Selain itu, CBA juga memastikan tidak ada pekerjaan yang akan dipindahkan ke luar negeri dan menyebut sebagian pegawai yang terdampak akan dialihkan ke posisi yang masih kosong.

Perlu diketahui, 45 posisi tersebut hanya merupakan bagian kecil dari total sekitar 38.000 karyawan CBA.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya